Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Isu Presiden Jokowi Mau Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP: Kalo Saya Jadi Bu Mega, Ya Ngamuk!

Soal Isu Presiden Jokowi Mau Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP: Kalo Saya Jadi Bu Mega, Ya Ngamuk! Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019). | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seperti diketahui, beberapa hari lalu publik dihebohkan oleh pernyataan Koordinator Relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (KAMI-Ganjar) KAMI-Ganjar, Joko Priyoski.

Ia mengatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan dan ikut mendoakan agar setelah menjabat, Presiden Jokowi dapat menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.

"Pak Jokowi menjadi Presiden selama 2 periode itu dipilih oleh mayoritas rakyat Indonesia. Jadi jangan salah diartikan karena KAMI-GANJAR berpandangan tidak ada salahnya jika nanti pasca Jokowi tidak lagi menjadi Presiden beliau mau maju untuk menjadi Ketum PDIP di 2024," kata Joko saat dihubungi, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Heboh Drama 'Ijazah Palsu' Jokowi, Analisis Refly Harun Nggak Main-main: Faktor Hukum Dikalahkan Faktor Politik!

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga ikut mempertanyakan hal itu. Bahkan ia akan berniat mencari pelaku yang menyebarkan isu tersebut.

"Yang buat isu siapa itu, nko meh tak goleki itu, ya nanti tak goleki sek tankandanine ora ngono kui carane, ndak boleh ndak boleh ganti Mbak Mega ga boleh," katanya.

Rudy menjelaskan bahwa isu tersebut bisa memecah belah partai. Ia juga menegaskan bahwa itu bukan tugas relawan untuk memikirkan urusan internal partai.

"Iya bisa pecah belah PDIP iya ndak boleh ndak oleh relawan ya relawan ga usah mikir PDIP, PDIP wis enek sek mikir (sudah ada yang memikirkan). Membahas ketua umum itu di kongres bukan di pasar. Lha yo ngamuk aku kalau aku jadi Bu Mega," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Lebih Nyaman Kerja Bareng Luhut dan Ganjar, Ketimbang Diperintah Megawati

Disisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa tidak ada obrolan mengenai isu terkait bapaknya, Presiden Jokowi akan menggantikan posisi Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Gibran menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak memiliki rencana untuk menggantikan posisi Ketua Umum. Bahkan pasca Jokowi turun tahta dari kursi kepresidenan. 

"Nggak ada tanggapan, tidak ada (pembicaraan) ya jangan tanya ke saya soal itu. Wah saya gak bisa menjawab, tanya ke beliau ya," kata Gibran, ketika ditemui di balaikota Solo, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: Jokowi Diminta Jadi Ketum PDIP, Anthony: Apa Megawati Akan Melawan dan balik 'Kudeta' Jokowi Lewat Parlemen?

Gibran kembali menegaskan bahwa tidak ada sama sekali obrolan terkait pergantian itu. "Ora ono omongan koyo ngono ik, ra mudeng aku ya (enggak ada omongan gitu , enggak tahu saya)," kata Gibran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: