Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komponen Pakan Sumbang 56%, Industri Perlu Serap Jagung dari Petani

Komponen Pakan Sumbang 56%, Industri Perlu Serap Jagung dari Petani Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pelaku usaha dan industri pakan menyerap jagung dan produk lokal seperti dedak yang diproduksi petani seluruh Indonesia.

"Saya berharap dengan adanya pabrik pakan di sini akan memberikan nilai manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar, terutama penyerapan bahan baku pakan lokal seperti jagung, dedak dan sebagainya yang akan mendorong pengembangan ekonomi pedesaan," ujarnya saat meresmikan perusahaan pakan swasta yang berinvestasi di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kemarin.

Lebih lanjut Syahrul menambahkan bahwa berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai struktur ongkos usaha peternakan, komponen pakan memiliki kontribusi 56,95% terhadap total biaya pada budidaya ayam ras pedaging di tingkat peternakan rakyat. Adapun untuk budidaya ayam ras petelur, kontribusi pakan mencapai 70,97%.

"Karena itu pabrik pakan dapat menyerap bahan baku pakan dari petani setempat, dan harga pakan untuk peternak dapat lebih terjangkau. Di sisi lain, saya berharap pabrik pakan memberikan pengaruh ke harga pangan asal ternak yang lebih kompetitif di tingkat konsumen. Yang pasti kita harapkan nantinya ada kerja sama yang saling menguntungkan antara petani, peternak, serta masyarakat sekitar," tutur Syharul.

Menurutnya, pertanian dan peternakan adalah sektor yang memberi solusi kongkrit bagi tumbuh kembangnya sebuah ekonomi. Kontribusi keduanya bahkan terbukti menjadi kunci utama bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi krisis dunia.

"Inilah saatnya Indonesia bangkit menjadi negara yang lebih kuat dan ini tergantung kita semua. Kita mau tidak berkeringat, kerja benar dan jangan sampai kita korupsi. Hari ini kementan melalukan support sepenuhnya karena pertanian itu untuk rakyat, bangsa dan negara," katanya. 

Sejauh ini, Syahrul menilai Indonesia dibawah pimpinan Presiden Jokowi mampu menguatkan ekonomi dari ancaman pandemi dan krisis lainya. Indonesia bahkan menjadi negara terkuat pada sistem ketahanan pangan setelah FAO dan IRRI memberikan penghargaan swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: