Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, dalam membangun transformasi ekonomi dan keuangan syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat empat hal yang harus diperhatikan.
Pertama, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) diharapkan mampu menjadi rumah yang ramah bagi seluruh pelaku ekonomi dan keuangan syariah. Dalam hal ini, kolaborasi dapat dilakukan untuk menjembatani usaha besar dan UKM, termasuk memfasilitasi agar makin banyak UKM di wilayah Yogyakarta yang mampu mengekspor produksnya ke pasar global. Kedua, sektor keuangan syariah sangat dibutuhkan untuk mendukung pembiayaan sektor industri halal.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin akan Berbicara di Konferensi Iklim COP 27
"Untuk itu, perlu adanya sinergi yang dibangun agar para pelaku usaha makanan dan minuman, fesyen, pariwisata ramah muslim, maupun sektor halal lainnya dapat dengan mudah mengakses layanan keuangan syariah," kata Wapres saat membuka secara daring JHF ke-2 yang berlangsung di area Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Kamis (03/11/2022).
Ketiga, dana sosial syariah menjadi elemen penting dalam transformasi ekonomi dan keuangan syariah. Wapres pun terus mendorong agar gerakan nasional wakaf uang diteruskan menjadi gerakan wakaf uang pada tiap daerah dengan meningkatkan literasi masyarakat. Pengembangan wakaf yang produktif akan sangat bermanfaat dalam upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Keempat, saya menaruh harapan besar khususnya agar Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dapat segera terbentuk di wilayah Yogyakarta dan juga di daerah-daerah lainnya," harap Wapres.
Wapres pun menegaskan, KDEKS memegang peranan strategis sebagai kelanjutan dari KNEKS agar potensi ekonomi dan keuangan syariah di daerah akan semakin tergali dan teroptimalkan.
Langkah tersebut sekaligus akan mendorong daerah menjadi kantong pertumbuhan dan ujung tombak pemerataan kesejahteraan masyarakat. Sampai saat ini telah terbentuk KDEKS di beberapa provinsi, yaitu di NTB, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Yogyakarta dikenal dengan beragam potensi wisatanya, baik kuliner, fesyen batik, kerajinan maupun produk industri kreatif lainnya. Potensi industri halal di wilayah Yogyakarta terbilang besar. Lebih dari 300 ribu UKM menurut data Dinas Koperasi dan UMKM. Namun, usaha kecil dan menengah (UKM) yang sudah tersertifikasi halal baru sekitar 0,1% atau 370 UKM," jelas Wapres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: