Pentagon Kebut Pengiriman VAMPIRE, Pembunuh Drone Amerika ke Ukraina, Lihat Kekuatannya
Ukraina diperkirakan akan segera menerima sejumlah yang disebut sistem kontra-drone VAMPIRE, menurut sekretaris pers Pentagon Pat Ryder, yang mengkonfirmasi komitmen Washington untuk memasok Kiev dengan kemampuan pertahanan udara.
Pernyataan itu muncul di tengah serangan lanjutan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Baca Juga: Ukraina: Rusia Harus 'Ditendang' dari KTT G20
Berbicara kepada wartawan pada Selasa, Ryder mengatakan pemerintah AS belum mendapatkan kontrak untuk peluncur rudal yang dipandu laser tetapi mengharapkan satu akan tercapai dalam beberapa bulan ke depan.
“Saat ini kami mengantisipasi pengiriman pada pertengahan 2023,” jelasnya, mencatat bahwa “pertahanan udara terus menjadi prioritas.”
VAMPIRE, atau Vehicle-Agnostic Modular Palletized ISR Rocket Equipment, dapat dipasang di kargo hampir semua truk sipil dan menggunakan amunisi berpemandu laser yang mampu mengenai target darat dan udara, termasuk kendaraan udara tak berawak.
Meskipun tidak secara eksplisit diiklankan sebagai senjata anti-drone, sistem yang mirip dengan VAMPIRE telah digunakan secara luas di Ukraina untuk tujuan itu.
Sistem ini adalah bagian dari paket senjata senilai $3 miliar untuk Ukraina yang diumumkan oleh Pentagon pada bulan Agustus. Ini juga termasuk Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional, atau NASAMS, yang juga dikatakan Washington akan tiba di Ukraina “dalam waktu dekat.”
Pada hari Selasa, seorang pejabat Pentagon menyatakan bahwa AS telah melakukan total delapan NASAMS dan amunisi yang sesuai, dan dua di antaranya akan segera berada di Ukraina.
Kiev telah menuntut sistem pertahanan udara yang lebih maju sejak Rusia mengubah taktik militernya di Ukraina untuk menggunakan drone kamikaze yang murah untuk melumpuhkan infrastruktur energi Ukraina.
Sistem pertahanan udara era Soviet dan yang dipasok NATO sejauh ini tidak dapat secara efektif menghentikan UAV Rusia.
Sejumlah wilayah di Ukraina, termasuk Kiev, Zaporozhye, Dnepropetrovsk, dan Kharkov telah mengalami pemadaman listrik reguler sejak serangan besar-besaran terhadap fasilitas energi Ukraina dimulai.
Perubahan dalam pendekatan Rusia terjadi setelah Moskow menuduh Kiev melakukan serangan teroris terhadap infrastrukturnya, termasuk Jembatan Krimea yang strategis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: