Agenda Nyapres Anies Sudah Sampai ke Medan, Eh Mas Ganjar Makin Ngerem Usai Disanksi PDIP: 'Belum Lengkap Tiketnya'
Calon Presiden (Capres) Partai NasDem, Anies Baswedan, memulai agenda politiknya dengan menemui sejumlah tokoh hingga relawan dan masyarakat di berbagai daerah. Terkini, ia nampak menyambangi masyarakat Kota Medan.
Di sana, Anies menggelar sejumlah agenda seperti mengunjungi Istana Maimun, konsolidasi dengan relawan, dan bersilaturahmi dengan para tokoh. Rencana kunjungan Anies itu disampaikan di akun Instagram miliknya, kemarin. Ia pun menyampaikan undangan terbuka untuk masyarakat Medan agar hadir.
"Mari kita sama-sama silaturahmi, konsolidasi. Insya Allah bisa memberi manfaat bagi semuanya. Manfaat bagi bangsa, manfaat bagi negara," tulis Anies di akun Twitter @aniesbaswedan.
Baca Juga: Ulah Ade Armando Terkait Anies Baswedan dan Umat Kristen Disebut Toxic Demokrasi!
Wakil Ketua NasDem, Ahmad Ali mengatakan, Anies akan menemui 50 ribu relawan pendukungnya. Selain urusan politik, Anies juga diundang untuk menghadiri acara tabligh Tabligh Akbar dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya menjelaskan soal rencana Anies untuk berkunjung ke Istana Maimun. Kata dia, di Istana Maimun, Anies akan mendapat gelar adat dari kesultanan Deli. Setelah itu, barulah konsolidasi dengan relawan se-Sumut, pertemuan dengan tokoh agama, dan kelompok masyarakat serta aktivis mahasiswa.
Di acara ini, Anies akan didampingi Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketua Bappilu NasDem Prananda Surya Paloh.
"Sekitar 200 ribuan orang akan hadir terdiri dari banyak kelompok. Ini inisiatif dari teman-teman lokal se-Sumut yang sejauh ini bersimpati pada pencalonan Pak Anies," jelas Willy kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Sebelum terbang ke Medan, Anies sudah lebih dulu melakukan sosialisasi dan konsolidasi. Rabu lalu misalnya, Anies menghadiri acara kelompok relawan yang menamakan diri IndonesiAnies dan deklarasi di Jakarta Convention Centre.
Baca Juga: Ade Armando Senggol Soal Anies Baswedan dan Umat Kristen, Orang Demokrat: Sangat Berbahaya!
Di akhir pekan, Anies terbang ke Solo, Jawa Tengah. Di kampung halaman Presiden Jokowi itu, Anies mengunjungi Pondok Pesantren Ar Raudhah, Pasar Kliwon, Solo, dan bertemu dengan Habib Novel Alaydrus. Sebelumnya, Anies juga terbang ke Balikpapan untuk serah terima jabatan Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia atau APPSI.
Bagaimana dengan Ganjar? Sejak diberi sanksi teguran oleh DPP PDIP, Ganjar langsung mengerem ngomongin hal-hal yang berbau copras-capres. Kendati demikian, gubernur dua periode itu tetap masih aktif melakukan sosialisasi. Politisi PDIP itu terus bergerilya. Semua aktivitas itu dibagikan Ganjar lewat media sosial miliknya. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram hingga kanal YouTube miliknya.
Rabu lalu misalnya, Ganjar terbang ke Jakarta untuk menghadiri Dies Natalis ke-56 dan Wisuda Universitas Pancasila yang digelar di JCC. Di acara ini, Ganjar menyampaikan orasi ilmiah.
Kalau Ganjar banyak ngerem, tidak demikian dengan relawan pendukungnya. Relawan Ganjar makin aktif menggelar deklarasi di berbagai daerah. Hanya saja, di setiap deklarasi yang digelar relawan, Ganjar tak pernah hadir.
Baca Juga: Tanggapi Ketertarikan KIB pada Ganjar, PDIP Masih Tunggu Keputusan Megawati
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Anies memang sudah lebih leluasa setelah tak lagi jadi gubernur. Anies kini bisa melanglang buana ke berbagai daerah tanpa terbebani jabatan.
"Tinggal apakah timnya jeli atau tidak memanfaatkan peluang ini. Atau bisa tidak membuat panggung untuk Anies," kata Hendri, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini mengatakan, keleluasaan Anies ini tentu saja akan berpengaruh pada elektabilitas. Menurut dia, elektabilitas Ganjar saat ini cenderung stagnan walau tetap yang paling tinggi. Sementara Anies walau perlahan ada peningkatan elektabilitas.
Persoalannya, kata dia, apakah keduanya bisa nyapres atau tidak.
"Ini yang belum tentu. Walau Anies sudah bersosialisasi tapi kan belum lengkap tiketnya. Karena hanya didukung NasDem. Ganjar juga sama," ungkapnya.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Keok Lawan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Terkait Pemilih Milenial
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyampaikan hal serupa. Kata dia, naik turunnya elektabilitas tergantung kepada seberapa sering seseorang itu turun menyapa masyarakat. Makin sering menemui rakyat, makin naik elektabilitasnya.
Saat ini, Anies memang diuntungkan karena sudah bisa leluasa bersosialisasi. Anies sudah bisa bepergian ke berbagai daerah tanpa beban jabatannya. Sementara Ganjar tak bisa leluasa masih terhalang aturan partai. Meski begitu, Ujang menilai Ganjar masih terus bergerilya melakukan sosialisasi. Buktinya elektabilitasnya masih yang tertinggi di beberapa lembaga survei.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: