Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik Lagi, Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Menjadi Rp2.819 per Kilogram

Naik Lagi, Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Menjadi Rp2.819 per Kilogram Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga TBS kelapa sawit periode 9 sampai 15 November 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp27,82 per kilogram atau mencapai 1% dari harga minggu lalu.

Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp2.819,68 per kilogram. Kepala dinas perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data. Untuk harga jual CPO, PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp12.823,67 per kilogram dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp181,73 per kilogram dari harga minggu lalu.

Selanjutnya PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp12.823,67 per kilogram dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp181,73 per kilogram dari harga minggu lalu. Berikutnya PT. Buana Wiralestari Mas menjual CPO dengan harga Rp12.233 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 322 per kilogram dari harga minggu lalu.

Baca Juga: Resesi Ekonomi di Depan Mata, Pengusaha Sawit Optimis Tetap Berlari

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Kimia Tirta Utama menjual Kernel dengan harga Rp 5.675,68 per kilogram minggu ini. PT. Sari Lembah Subur menjual Kernel dengan harga Rp 5.801,80 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 108,11 per kilogram dari harga minggu lalu. 

"Sementara dari faktor eksternal, Harga minyak kelapa sawit crude palm oil (CPO) acuan pada pekan ini terpantau cerah bergairah, di tengah adanya gangguan pasokan minyak saingan di Amerika Selatan dan Ukraina sehingga memicu kekhawatiran atas pasokan global," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: