- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wejangan Legenda Pasar Modal Indonesia, Berikan Edukasi Langsung Buat Pengusaha Medan Tentang IPO!
Initial Public Offering (IPO) atau Go Public bertujuan agar perusahaan privat sekuritas terbaik bisa mendapatkan modal untuk pengembangan bisnis dari pasar modal. yang lebih besar daripada yang dimiliki penanam modal.
Semangat edukasi pasar modal untuk mendukung kemajuan ekonomi dan pengembangan usaha membuat Vier Abdul Jamal yang juga dijuluki sebagai Legenda Pasar Modal memberikan edukasi kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Sumatera khususnya kota Medan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Tambah Modal, Perusahaan Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra ini Siap IPO
Vier menyatakan syarat IPO saat ini sangat mudah, secara umum, syarat IPO ialah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) minimal 12 bulan, memiliki aset tetap berwujud minimal Rp 5 Miliar serta ada pendapatan tetap, dengan tiga syarat mudah ini perusahaan bisa segera mendapatkan status IPO berarti bisa diartikan melakukan langkah go public. Yang Artinya perusahaan secara resmi melepas sebagian saham mereka untuk dimiliki oleh publik maupun. masyarakat secara umum bukan bentuk perorangan lagi.
"Akan Ada beberapa perubahan perusahaan melakukan IPO, yakni yang pertama struktur kepemimpinan yang baik. Dalam perusahaan terbuka terdapat struktur organisasi yang professional dan akuntabel meliputi adanya komite audit, komisaris independen, sekretaris perusahaan, unit audit internal dan berbadan hukum perseroan terbatas," katanya disela seminar bertemakan "Dapatkan Valuasi Perusahaan Secara Optimal Melalui IPO", Selasa (8/11/2022) di Hotel Grand Inna Medan.
Kemudian syarat selanjutnya yakni perusahaan yang akan melakukan IPO harus memiliki masa operasional minimal selama 12 bulan atau lebih.
"Kemudian jumlah saham yang ditawarkan Rp150 juta lembar saham. Dengan kisaran harga perdana saham adalah sekitar 100 rupiah per lembar atau lebih," ujarnya.
Baca Juga: Wejangan Buat Jokowi dan Penerusnya, Tembakau Tak Cuma Sekadar Rokok Saja: Ini Tradisi Indonesia!
Vier berharap dengan memberikan edukasi tentang IPO di pasar modal, perusahaan perusahaan yang ada di Medan akan tertarik melantai di Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, Pangeran Punce selaku Chief Executive Officer PT JC Morgan Investama mengatakan pihaknya telah menggelar edukasi terkait IPO sekali dalam setahun terakhir di beberapa kota di Indonesia.
"Edukasi IPO sangat penting untuk perusahaan agar mendapatkan modal tambahan, apalagi saat ini pemerintah dan pasar modal sedang gencar mengkampanyekan IPO untuk perusahaan di Indonesia" ujarnya.
Baca Juga: Beda Sama Prabowo, Jokowi Gak Akan Gegabah Beri Dukungan Buat Ganjar Pranowo: Dia Tak Akan Berani...
Pangeran menambahkan bahwa pandemi covid dua tahun belakangan justru menambah jumlah investor ritel di pasar modal dan transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia meningkat tajam.
“Bisa kita lihat data transaksi pasar modal menunjukan peningkatan dua hingga tiga kali lipat dari Rp 7 Triliun per-hari menjadi Rp 15 Triliun hingga tertinggi pernah Rp. 21 Triliun per-hari ” tambahnya.
Saat ini, di Indonesia baru lebih dari 800 masih 700-an perusahaan yang sudah IPO, sehingga harus banyak dilakukan edukasi maupun sosialisasi agar perusahan makin banyak korporasi yang mengenal pentingnya IPO.
"Dalam edukasi ini kami turut sengaja mengundang organisasi organisasi seperti HIPMI, pengusaha Thionghoa Indonesia, dan perusahaan swasta lainnya supaya dari organisasi tersebut anggotanya lebih paham lagi akan manfaat IPO," ucap Pangeran Punce.
Baca Juga: Di Konferensi IPOC, Indonesia Tegaskan Sawit Ramah Lingkungan
Acara ini diselenggarakan selama dua hari, 8-9 November 2022, dimana hari pertama sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal, dan hari kedua coaching dan monitoring Trading Bersama Vier Abdul Jamal sang legenda pasar modal. Acara ini dihadiri sebanyak 100 lebih peserta berasal dari perusahan yang ada di Medan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: