Tinjau Lokasi Gempa Cianjur, Gubernur Jabar Pastikan Korban Tertangani Maksimal
Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB dengan episentrum sebelah barat daya Cianjur di kedalaman 10 kilometer. Mendapat kabar tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung meninjau korban gempa bumi yang dirawat di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, saat tiba di RSUD, terlihat mobil ambulans terus berdatangan membawa korban untuk penanganan medis. Banyaknya korban membuat penanganan medis terpaksa dilakukan di halaman depan RSUD dengan bantuan tenda darurat dari TNI.
Baca Juga: Erick Thohir: Satgas Bencana BUMN Sudah Bergerak ke Cianjur
Tim medis dan beberapa ambulans dari RSHS Bandung pun mulai diperbantukan untuk menangani korban luka. Ridwan Kamil menginginkan semua korban luka ditangani medis secara maksimal.
"Saya koordinasikan tim dari RSHS, ambulans, dan tim medisnya diarahkan ke Cianjur untuk mengantisipasi di sini tidak memungkinkan, minimal tidak boleh ada warga yang tidak tertangani secara medis," tegas Ridwan Kamil kepada wartawan di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengungkapkan gempa mengakibatkan banyak sekali bangunan luluh lantak. Jumlah korban pun kemungkinan besar bisa terus bertambah.
"Per menit ini ada pertambahan data korban yang meninggal dunia, yaitu 56 orang warga Cianjur, dan 700 lebih luka-luka. Diperkirakan banyak warga yang terperangkap di tempat kejadian, kita asumsikan korban akan terus bertambah," jelasnya.
Baca Juga: Banyak Destinasi Unggulan di Cianjur, Menparekraf Doakan Masyarakat yang Terdampak Gempa
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sudah berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan BPBD, khususnya yang bertugas di desa-desa agar segera memberikan data terkait situasi yang terjadi. Hal ini mengingat kondisi geografis Cianjur yang banyak tempat terpencil.
"Tim TNI, Polri, BPBD sudah kami koordinasikan, khususnya mereka yang bertugas di desa-desa diminta memberikan data karena Cianjur ini karakternya banyak tempat-tempat yang terpencil, sehingga kita membutuhkan data itu untuk memastikan situasi seperti apa," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: