Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader KIB Berbondong-bondong Mendukung Anies Baswedan, Refly Harun Beber Penyebabnya, Simak!

Kader KIB Berbondong-bondong Mendukung Anies Baswedan, Refly Harun Beber Penyebabnya, Simak! Anies Baswedan disambut ribuan warga pada acara deklarasi calon presiden oleh Forum Kabah Membangun (FKM) di Yogyakarta | Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagi Anies Baswedan, sejauh ini untuk menjadi kendaraan menuju kursi RI 1 sudah ada calon koalisi yang disebut “Koalisi Perubahan” yang berisikan NasDemPKS, dan Demokrat.

Meski demikian, menurut Pakar Hukum Tata Negara yang juga Pengamat Politik Refly Harun, secara tak langsung Anies telah didukung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Sebelumnya diketahui ada Go Anies yang diisi kader-massa Golkar dan Forum Kabah Membangun yang diisi kader-massa PPP. Terbaru, Relawan yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Amanat Indonesia atau 'ANIES' mendorong PAN untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres 2024 dari PAN. Mereka diketahui bagian dari pendiri PAN dan juga mantan anggota DPR Fraksi PAN.

Baca Juga: Ruhut Serang Anies Baswedan Bawa-bawa Muhammadiyah dan Modal Hoax, Refly Harun Minta Dimaklumi: Kalau Bikin Narasi Cerdas Ya Nggak Bisa!

“Kalau kita lihat dari 9 partai parlemen itu pendukung Anies Baswedan paling tidak sudah 6 partai, yaitu NasDem, PKS, Demokrat dan KIB (Golkar, PPP, PAN), yang belum PDIP, Gerindra, PKB,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (24/11/22).

Baca Juga: Kencang Dikabarkan Akan Jadi King Maker di Pilpres 2024, Jusuf Kalla (JK) Blak-blakan Soal Anies Baswedan: Semua Orang Tahu Saya…

Refly pun menjelaskan pilihan massa tiga partai KIB untuk mendukung Anies Baswedan berkaitan dengan taktis dan kepentingan partai sendiri.

Menurutnya, mendukung selain Anies sama sekali tidak menguntungkan bagi partai khususnya di Pileg.

“Kalau capres itu 3 (Anies, Ganjar, Prabowo) maka akan sangat aneh kalau kader ketiga di luar Koalisi Perubahan memilih Ganjar Pranowo karena dia milik PDIP. Mengendorse Ganjar sama saja dengan membesarkan PDIP, apa untungnya bagi partai-partai tersebut?” jelasnya.

“Ini fenomena menarik bagaimana Anies itu secara sosiologis didukung kader dari 6 partai politik for the time being, sejauh ini,” ungkapnya.

Menurut Refly, saat ini kubu pemerintahan sedang “ketar-ketir” dengan manuver Anies Baswedan yang telah bisa menggaet suara akar rumput partai yang masuk dalam lingkar kekuasaan Jokowi.

Baca Juga: Setelah Berhadapan dengan Opung Luhut dan Tantang Duel Juara MMA, Rocky Gerung Geruduk Rumah Jusuf Kalla (JK), Ngaku Dukung Anies Baswedan?

“Itu yang kemudian yang jadi persoalan dan ini makin menggetarkan dinding-dinding istana,” ujar Refly.

Situasi ini menurut Refly akan berimbas pada meningkatnya serangan kubu penguasa ke Anies dengan berbagai macam narasni. Narasi tersebut antara lain mengarahkan opini bahwa Anies Baswedan itu bukan siapa-siapa dan tak layak memimpin Indonesia.

Baca Juga: Balas Dendam Seperti yang Diterima Gatot Berpotensi Terjadi di Acara Kaesang, Dugaan Rocky Gerung Tajam: Surya Paloh Tahu Jokowi Ingin…

“Saya kira jubir istana atau yang dekat dengan pemerintah saat ini makin men-glorifikasi-kan tidak perlunya Anies untuk memimpin ke depan, Anies tidak ada prestasi, tidak ada pendukung dsb,” ungkap Refly.

Padahal menurut Refly, mereka (kubu istana) sedang khawatir dengan banyaknya dukungan ke Anies bahkan dari massa-nya sendiri.

Baca Juga: Geger! Jokowi Dapat 'Bisikan' untuk Tendang Anies Baswedan dari Istana, Refly Harun: Dipecat Saja Dia Bisa Besar, Apalagi Kalau Diteruskan!

Baca Juga: Nggak Mau Pelihara 'Anak Macan', Jokowi Pilih Tendang Anies Baswedan dari Istana? Refly Harun: Kalau Dibiarkan...

“Padahal dalam hati kecil ‘waduh gawat ini’, kok makin lama makin banyak yang deklarasi dukung dan tak peduli kebijakan partainya’,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: