Meneropong Potensi Maritim Indonesia Sebagai Kekuatan untuk Menghadapi Asing
"China demikian, tetapi ketika demarkasi Natuna yang dianggap melewati nine dash line China, Kementerian Luar Negeri harus mengambil action yang dimaksudkan mempertahankan kedaulatan negara itu," tambahnya.
China itu mempraktikkan nine dash line-nya untuk menginjak daerah Natuna, Filipina, Malaysia, Brunei, dan sebagainya.
Prof Widi pun mengingatkan situasi nyata "penguasa laut" adalah benar adanya.
"Secara sains, di laut itu paling kuat Amerika, secara keilmuwannya, secara investasinya. Namun jangan lupa China yang 'kuat' dengan tindakan illegal fishing," tutur profesor dari ITS itu.
Menghadapi itu semua, Prof Widi menyarankan, Indonesia harus menjadi hard state, bukan soft state.
"Hard state semua itu basisnya hukum yang dipimpin orang cerdas, cakap, pengalaman, dan berani menghadapi tantangan, permasalahan," katanya.
"Kalau (Indonesia) berpijak pada itu, 5-10 tahun Indonesia bisa menjadi negara yang dihormati (gain respect), negara yang disegani dan sebagainya," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: