Mark Zuckerberg: Apple Mengontrol Aplikasi Seluler Secara Sepihak, Mereka Bukan Tempat yang Baik

Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Meta Platform Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Apple memegang terlalu banyak pengaruh atas ekosistem aplikasi seluler. Selain itu, ia juga menambahwa bahwa dirinya masih optimis tentang ambisi metaverse perusahaannya, bahkan jika itu mungkin tidak membuahkan hasil selama bertahun-tahun.

"Apple telah memilih diri mereka sendiri sebagai satu-satunya perusahaan yang mencoba untuk mengontrol, seperti secara sepihak, aplikasi apa yang ada di perangkat," kata kepala eksekutif pada hari Rabu di Dealbook Summit New York Times di New York City. "Menurutku itu bukan tempat yang berkelanjutan atau tempat yang baik."

Melansir Wall Street Journal di Jakarta, Kamis (1/12/22) Zuckerberg menunjukkan bahwa perangkat realitas virtual Meta menawarkan lebih banyak kebebasan bagi pengembang dengan memungkinkan mereka untuk memperluas akses konsumen ke aplikasi melalui toko yang mereka pilih, atau sideloading.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Hingga Bos Netflix Puji Kepemimpinan Elon Musk di Twitter: Saya Heran Orang-Orang Begitu Rewel

"Merupakan masalah bagi satu perusahaan untuk mengontrol pengalaman aplikasi seperti apa yang masuk ke perangkat," katanya mengacu pada pembuat iPhone itu.

Awal pekan ini, Elon Musk menuduh Apple menahan kebebasan berbicara dan mengklaim bahwa raksasa teknologi itu mengancam akan menendang platform media sosial dari iPhone. Ini memperkuat kritik yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut memegang terlalu banyak kekuatan melalui App Store-nya.

Zuckerberg mengatakan Meta masih berinvestasi di unit Reality Labs yang berfokus pada metaverse dan dia tidak terhalang oleh penentang.

"Kami memiliki keraguan sepanjang waktu," katanya. "Jika Anda tidak mendapatkan banyak skeptisisme, maka Anda mungkin tidak berusaha cukup keras untuk masa depan."

Dia menambahkan bahwa pekerjaan Meta di bidang ini meningkat, dengan penawaran realitas virtualnya menjadi lebih imersif dengan memungkinkan pengguna melakukan kontak mata, dan secara umum, perubahan teknologi tidak dapat dihindari.

“Kita tidak akan berada di sini pada tahun 2030-an untuk berkomunikasi dan menggunakan perangkat komputer yang persis sama dengan yang kita miliki saat ini,” katanya. "Seseorang harus membangun itu dan berinvestasi di dalamnya dan mempercayainya."

Zuckerberg menegaskan kembali bahwa produk dan layanan terkait Metaverse adalah inisiatif jangka panjang seraya mengatakan bahwa mereka menyumbang kurang dari 20% dari biaya perusahaan. Saat ini, Meta berfokus pada platform media sosialnya, Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Itu akan berlanjut untuk beberapa waktu, sampai metaverse menjadi hal yang lebih besar.

Pada bulan November, Meta mengatakan akan memangkas lebih dari 11.000 pekerja, atau 13% stafnya, dalam restrukturisasi luas pertama perusahaan karena menghadapi pasar iklan digital yang merosot dan harga saham yang anjlok.

Pada KTT Dealbook, Zuckerberg mengatakan dia salah membaca indikator ekonomi dan bisnis di puncak pandemi Covid-19, bersama dengan para pemimpin bisnis lainnya. Dia juga menyalahkan perubahan privasi App Store Apple, yang menambahkan pembatasan bagaimana pengiklan dapat melacak pengguna sebagai kesengsaraan keuangan Meta baru-baru ini.

“Beberapa tahun ke depan saya pikir kita berada di zona di mana beroperasi untuk efisiensi dan disiplin akan menjadi lebih kritis,” katanya. Zuck menambahkan bahwa keterlibatan pengguna dengan layanan media sosial Meta tetap kuat.

Zuckerberg juga mengatakan bahwa menjaga keamanan pengguna media sosial Meta tetap menjadi tugas yang penting dan menantang.