Adapun Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan bahwa Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjadi jalur kereta cepat pertama di wilayah Asia Tenggara dengan kecepatan kereta yang dapat mencapai 350 km/jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung selama 36 menit.
Hadirnya KCJB membuat Jakarta dan Bandung menjadi jalur komuter yang dapat mengubah perilaku dan mobilitas masyarakat penggunanya. Peningkatan produktivitas masyarakat di sepanjang trase kereta cepat melalui pengembangan kawasan terintegrasi di Tegalluar diyakini dapat meningkatkan kemudahan akses wilayah sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah sekitar. Adanya kerja sama ini adalah awal dari tahap pengembangan area di sekitar Stasiun Tegalluar.
Baca Juga: Kurangi Cost Overrun, Pembangunan KCJB Tetap Diteruskan
"Ini adalah satu milestone yang baik. Kontribusi Summarecon dan KCIC untuk mengembangkan wilayah di Bandung Raya itu yang diharapkan. Saya juga melihat perkembangan Summarecon Bandung sangat pesat di Bandung timur," jelasnya.
Senada, President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi, mengatakan, penandatanganan MoU antara Summarecon dan KCIC merupakan awal pembahasan kerja sama pengembangan di Stasiun Tegalluar yang dapat berkontribusi pada kenyamanan pengguna Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Kami menyambut baik rencana ini karena selain sejalan dengan misi perusahaan untuk meningkatkan nilai ekonomi di setiap kawasan yang dikembangkan oleh Summarecon, hal ini juga menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap kebijakan pemerintah dalam menyukseskan transportasi publik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum