Dihina Jelmaan Iblis dan Setan oleh Bupati Meranti, Pegawai Kemenkeu Diminta Tak Perlu Marah
"Melabeli orang Kemenkeu sebagai 'setan atau iblis' sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang Bupati di forum resmi kedinasan," kata Rahayu sebelumnya, dikutip dari akun Twitternya @rahayupuspa7, Minggu (11/12/2022).
Rahayu menuturkan, hal itu sangat melukai perasaan pimpinan dan puluhan ribu pegawai Kemenkeu. Karena, kata dia, para pegawai telah senantiasa berkomitmen bekerja profesional dengan menjunjung integritas.
Baca Juga: Geopolitik Hingga Implementasi Aturan, Kemenkeu Ungkap Sederet Tantangan Penerimaan Pajak
Menurutnya, berpendapat memang hak semua orang. Namun, tetap ada etika yang harus dijaga dalam menyampaikan pernyataan.
Lain halnya dengan respon kubu Kemenkeu, Kader Partai Demokrat Cipta Panca Laksana pun ikut angkat suara.
Menurut dia, para Pegawai Kemenkeu tak perlu beraksi berlebihan apalagi sampai marah lantaran ucapan Muhammad Adil.
Baca Juga: Kemenkeu Jerman Tolak Permintaan Kemhan Soal Krisis Amunisi
"Kalau gak benar kenapa marah? Tinggal jelasin aja kalau kami bukan setan dan iblis," ujar Panca dikutip dari unggahan twitternya, @panca66 (12/12/2022).
"Kecuali kalau memang setan dan iblis baru marah. Iya nggak sih?," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty