Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Politik UNAIR: Wajar Jika Moeldoko Menjadi Salah Satu Kandidat Capres 2024

Pengamat Politik UNAIR: Wajar Jika Moeldoko Menjadi Salah Satu Kandidat Capres 2024 Kredit Foto: KSP

"Untuk tokoh-tokoh papan tengah dan papan bawah, tingkat elektabilitas mereka relatif stagnan bahkan cenderung menurun. Satu-satunya tokoh yang mengalami kenaikan elektabilitas hanyalah Jenderal Moeldoko," kata Tony Perwira, peneliti senior SRS pada pers rilis, Sabtu, (3/12/2022).

Selain Polstat dan SRS, Survei Lembaga Klimatologi Politik (LKP) menemukan Moeldoko menjadi satu-satunya capres papan tengah dan papan bawah yang paling moncer perkembangan elektabilitasnya. 

Baca Juga: Geram Akan Aksi Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Moeldoko Tegas: Hentikan Segala Ideologi Kekerasan!

Sebab itu bukan tak mungkin Moeldoko dapat menjadi 'kuda hitam' yang mengejutkan jelang Pilpres 2024 nanti dan menggeser dominasi capres papan atas. 

Hasil survey LKP disampaikan oleh Direktur Eksekutif LKP, Usman Rahman di Bandung Kamis, (8/12/2022). 

Berbeda dengan lembaga-lembaga survei lain, LKP melakukan riset tidak hanya kuantitatif, tapi juga kualitatif. Khususnya guna menilai tingkat kelayakan seorang tokoh untuk menjadi seorang capres sekaligus calon pemimpin nasional. 

LKP menetapkan 13 indikator kualitatif sebagai acuan kelayakan apakah seorang tokoh layak menjadi Presiden RI 2024-2029 atau tidak.

Baca Juga: Moeldoko Bicarakan Target Indonesia, 9 Juta Talenta Dibutuhkan Guna Kebut Transformasi Digital

Dari 13 indikator tersebut, berdasarkan survei LKP, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam 9 (sembilan) indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai dan  mendominasi survei kuantitatif.

Khusus mengenai gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara, menurut kajian LKP, Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten. Mulai dari isu-isu integritas teritorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: