Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru di Amerika Dipecat karena Ganggu Siswa Saat Shalat: 'Kalian Semua Melakukan Sihir'

Guru di Amerika Dipecat karena Ganggu Siswa Saat Shalat: 'Kalian Semua Melakukan Sihir' Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Florida -

Seorang guru di sekolah di Florida dipecat setelah diduga mengganggu siswa Muslim saat shalat.

Sebuah video yang memperlihatkan dua siswa Muslim berdoa bersama di Franklin Academy Charter School di Pembroke Pines menjadi viral di TikTok dengan lebih dari 7,5 juta penayangan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Banyak Followers di Tiktok?

Dalam video tampak tampilan pintu kamar terbuka dan seorang wanita masuk dan mengklaim bahwa kantor itu miliknya, sambil berkata: "Kalian semua sedang melakukan sihir".

Dikutip dari Middle East Eye yang menghubungi siswa yang memposting video untuk mengetahui lebih banyak informasi tetapi tidak menerima tanggapan tepat waktu untuk publikasi.

“Kenapa mereka ada di kantorku? Siapa yang menyuruh mereka masuk ke sini?" Terdengar guru itu berkata. Orang lain menjawab, "Mereka sedang berdoa."

"Saya percaya pada Yesus, jadi saya menyela," katanya.

Dia meniup peluit dan mencoba berjalan melewati mereka saat mereka berdoa, yang menyebabkan dia hampir menginjak tangan satu orang.

Orang yang memposting video di TikTok menulis: “Saya benar-benar tidak percaya apa yang terjadi pada saya itu nyata. Aku masih terguncang.”

Di bagian komentar video tersebut, orang tersebut juga menulis bahwa dia pernah bertanya kepada dua guru apakah mereka bisa berdoa. "Mereka mengizinkan kami masuk ke kamar tempat kami berada, semuanya baik-baik saja sampai dia masuk."

Belum jelas apakah para siswa memiliki izin untuk berdoa atau apakah mereka membutuhkan izin. Juga tidak jelas apakah ini kantor pribadi guru yang masuk atau mengapa para siswa membuat video.

Sekolah menanggapi dengan mengatakan bahwa video "mengganggu" dibagikan dengan tim kepemimpinannya.

“Di Franklin, kami tidak mentolerir perilaku diskriminatif dalam bentuk apa pun. Meskipun kami tidak membahas masalah personel, kami dapat berbagi bahwa guru yang bersangkutan tidak lagi menjadi anggota staf Akademi Franklin.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: