Perusahaan juga memiliki visi jangka menengah untuk membangun PLTS dengan kapasitas 20 MW demi mendukung operasional smelter nikel dan dalam jangka Panjang perusahaan menargetkan kapasitas pembangkit dapat bertambah hingga 100 MW.
Sedangkan lewat MMS Solution perusahaan membangun peternakan sapi dan perkebunan jagung terintegrasi yang menerapkan teknologi precision farming untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan nasional, khususnya di wilayah Kalimantan.
Baca Juga: Anak Usaha MMS Group dan TNI Bersinergi, Siap Dukung Ketersediaan Pangan di IKN
Perusahaan juga tengah mengembangkan fasilitas pemurnian nikel kelas satu berteknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), yang akan memproduksi nickel matte guna mendukung pengembangan industri baterai nasional.
Selanjutnya lewat MMS Land, perusahaan tidak hanya mengembangkan bidang usaha properti melainkan juga ikut masuk ke bisnis pusat data hijau dan mengedepankan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Contohnya seperti Green Data Center milik Mitra Informatika Gemilang (MIG), anak perusahaan MMSGI yang telah bekerja sama dengan PLN untuk Renewable Energy Certificate (REC). Selain itu data center MIG juga menggunakan teknologi waterless-cooling system untuk menghemat konsumsi air.
Upaya MMSGI dalam mendiversifikasi usaha menuju bisnis dengan paparan karbon yang lebih kecil mungkin masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi ini merupakan langkah besar yang patut diapresiasi dari perusahaan yang awalnya didirikan untuk melakukan perdagangan batu bara tahun 2005 silam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: