- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kolaborasi Jadi Kunci Ciptakan Model Bisnis Transisi Energi yang Kompetitif
Para pemangku kepentingan di sektor hulu minyak dan gas bumi turut sepakat dalam menetapkan target transisi energi. Hal demikian ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih bersih di masa mendatang.
Yang lebih utama, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri di sektor migas diperlukan agar kebijakan yang tepat dan model bisnis yang kompetitif untuk mendukung penerapan teknologi rendah emisi pada aktivitas migas di Indonesia dapat segera terwujud. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) periode 2023, Yuzaini Bin Md Yusof, di sela-sela acara IPA Annual General Meeting (AGM) ke-51, di Jakarta, Senin (12/12/2022).
Menurut dia, industri hulu migas di Indonesia ke depan masih akan memegang peranan yang penting karena penyediaan energi yang berkelanjutan dan terjangkau merupakan hal yang harus dipastikan keberadaannya oleh seluruh pemangku kepentingan. Kerja sama yang erat di antara para pelaku industri dengan pemerintah pun menjadi sangat penting untuk dilanjutkan agar kebijakan yang dihasilkan terkait transisi energi dapat menguntungkan seluruh pihak, baik regulator maupun investor.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Klaim Agresif Temukan Sumber Daya Gas
Lebih lanjut, Yuzaini mengungkapkan, ada sejumlah hal yang menjadi fokus IPA dan akan dilanjutkan pelaksanaannya pada 2023, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) penurunan emisi karbon oleh sektor migas tidak hanya terkait upaya mengurangi jumlah emisi karbon. Lebih daripada itu, dibutuhkan upaya seluruh pihak untuk menarik investasi guna penerapan tekonologi yang rendah karbon;
2) penerapan tekonologi CCS/CCUS pada aktivitas sektor migas untuk mendukung penyediaan energi lebih bersih dan berkelanjutan memerlukan dukungan kebijakan dari sisi peraturan dan keuangan;
3) peran strategis sektor migas untuk menghadapi dua tantangan global di bidang energi, yaitu peningkatan kebutuhan energi dan penurunan emisi karbon; dan
4) peran gas bumi sebagai sumber energi yang telah tersedia, terjangkau, dan dapat diandalkan karena lebih bersih untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong, menyampaikan bahwa IPA selama 2022 telah melakukan sejumlah kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan masukan tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka memperbaiki iklim investasi hulu migas di Indonesia dan terkait upaya pengurangan emisi karbon demi mendukung target net zero emission maupun target produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih