Relawan Minta Masa Jabatan Jokowi Ditambah, Refly Harun Langsung Skakmat Balik: Kayak Kontrak Kerja, Ini Demokrasi Bung!
“Sesungguhnya istana intinya ingin sekali mempertahankan kekuasaan solah-olah kekuasaan tak boleh digilirkan ke tempat lain. Kalaupun ada pemilu 2024 harus dalam kepastian bahwa calon dari istana harus memenangkan pertarungan, ini yang kemudian buat pemerintahan ini jadi tidak elok karena seolah-olah tidak ingin diganti, padahal kekuasaan itu harus digilirkan dan alat sah menggilirkannya dengan pemilu,” jelasnya.
Baca Juga: PSI Mulai 'Jajakan' Pasangan Ganjar Pranowo-Yenny Wahid, Dedek Prayudi: Semoga Konsisten!
Refly pun menilai sikap Jokowi di awal wacana tiga periode ini menolak keras sampai menyebut sama dengan menampar wajahnya kini mulai berubah. Jokowi menurutnya di awal tidak “men-seriusi” wacana ini, namun kini diduga mulai bergeser.
Baca Juga: Dedek Prayudi: Anies Itu Hanya Jago Kumpulkan Penghargaan, Tapi Tak Bisa Selamatkan Warga Jakarta
“Mungkin itu pernyataan ketika soal tiga periode itu tidak diseriusi, tetapi ketika diseriusi dan merupakan agenda oligarki terutama yang mendukung kekuasaan hari ini maka sepertinya isu yang beredar diupayakan cara bisa tiga periode tapi dianggap gimana caranya tidak melanggar UUD,” ujar Refly.
Sebelumnya, Teuku Neta Firdaus selaku Direktur Eksekutif The Jokowi Center membela pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet terkait perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
Menurutnya hal itu harus dilakukan karena Jokowi sibuk mengurusi pandemi Covid-19.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: