Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 King Maker Sedang Dilema, Tentukan ‘Jagoan’ Terbaik untuk Bisa Menangkan Pilpres 2024

4 King Maker Sedang Dilema, Tentukan ‘Jagoan’ Terbaik untuk Bisa Menangkan Pilpres 2024 Denny JA | Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan adanya dilema empat king maker dalam menentukan capres-cawapres jelang Pilpres 2024. 

"Pada bulan Desember 2022, LSI Denny JA mencatat timbulnya empat king maker yang akan menentukan maksimal tiga pasangan capres-cawapres," kata peneliti LSI Denny JA Fitri Hari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Empat king maker itu, yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. 

Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. 

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Survei IPRC: Warga Jabar Lebih Pilih Prabowo Ketimbang Anies dan Ganjar

Menurut dia, dari empat king maker itu memiliki dilema masing-masing dalam menentukan capres-cawapres.

Pertama, Surya Paloh dengan Partai Nasdem mengajukan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024. 

Dilemanya, Nasdem kuat di basis suara yang beroposisi dengan Jokowi, namun mereka masih menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi.

"Dilemanya Surya Paloh, Partai Nasdem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies Baswedan yang diusung membawa isu perubahan. Kemudian dalam mengusung Anies Baswedan akan membawa slogan penerus Jokowi atau antitesa Jokowi," tutur Fitri.

Kedua, dilematis Megawati di mana elektabilitas dua kader PDIP dan Prabowo jika diurut, peringkat pertama ada Ganjar dengan elektabilitas sebesar 25,8 persen, Prabowo dengan 23,9 persen, dan Puan Maharani sebesar 2,9 persen. 

Menurut dia, dilema Megawati membuat kader PDIP menjadi cawapres Prabowo (bagi Puan atau Ganjar) atau meninggalkan Prabowo, dan kader PDIP maju sebagai capres.

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Jokowi Tegaskan Bawaslu Tidak Boleh Santai Soal Masalah Politik Identitas dan SARA

"Jika menyerahkan Puan sebagai cawapres Prabowo, Ganjar akan dipinang partai lain sebagai capres. Sementara jika menyerahkan Ganjar menjadi cawapres Prabowo, bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan PDIP partai lebih besar dibandingkan Gerindra," ujar Fitri.

Ketiga, Airlangga Hartarto dilema karena jika maju sebagai capres atau cawapres, elektabilitasnya masih rendah. 

"Jika Airlangga memilih cawapres dari Ganjar, bagaimana jika Ganjar dijodohkan dengan cawapres lain, Airlangga harus hidupkan kartu alternatif. Data menunjukkan jika tidak dengan Ganjar, maka berpasangan dengan Anies Baswedan menjadi pilihan kedua," ucap Fitri.

Baca Juga: PDIP Harus Realistis Jika Mau Menang Pilpres 2024, Harus Akui Ganjar Pranowo Lebih Kuat dari Puan Maharani

Airlangga juga dilema jika berpasangan dengan Anies akan membuatnya keluar dari gerbong Jokowi karena Anies lebih membawa suara perubahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: