Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukungan Buat Anies Makin Membludak: Ribuan Kader Partai Ini Berbondong-Bondong Hijrah ke Anies!

Dukungan Buat Anies Makin Membludak: Ribuan Kader Partai Ini Berbondong-Bondong Hijrah ke Anies! Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Warta Ekonomi, Jakarta -

Barisan pendukung bakal calon presi­den (capres) dari Partai NasDem, Anies Baswedan, diisukan akan bertambah. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diduga kuat bakal mendukung man­tan Gubernur DKI Jakarta.

Saat ini, ribuan kader partai berlambang Kabah yang tergabung dalam Forum Kabah Membangun (FKM) di bawah pimpinan Habil Marati sudah mende­klarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan. Lambat laun, bila gerakan ini membesar bisa menggembosi suara PPP. 

Buddykuofficial mengunggah foto Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Presiden Jokowi. Di dalamnya ada pernyataan NasDem sebut akan ada par­tai lain yang akan gabung ke barisan Anies Baswedan, berasal dari kubu Jokowi?

Baca Juga: Panas! Ruhut Semprot Pendukung Anies: Udah Gagal Pikir, Masih Ngebacot Marah-Marah!

Meski belum mendeklarasikan koalisi, baik NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat konsisten menye­but tetap akan solid dan mengusung Anies Baswedan. Deklarasi disebut-sebut tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

“Mengenai perkembangan yang ada, partai lain disebut akan berlabuh untuk menjatuhkan dukungan ke Anies Baswedan,” kata Buddykuofficial.

Buddykuofficial menambahkan, Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun angkat suara mengenai partai baru yang akan ikut dalam barisan Anies Baswedan. Kata Refly, PPP dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpotensi masuk ke barisan Anies.

“Bisa juga yang bergabung adalah PPP. Karena kalau (PPP) gabung itu sesungguhnya tidak memengaruhi KIB. Jadi Golkar dengan 85 kursi plus PAN sudah cukup menyalonkan presiden,” jelasnya.

Fakta tersebut, kata Refly, PPP sangat bisa mengalihkan dukungan ke Anies karena dukungan akar rumput yang kuat serta komposisi syarat ambang batas KIB yang tidak adak terpengaruh seandainya memang cabut dukungan dari koalisi berbasis partai pemerintahan ini.

Selain PPP dari KIB yang punya kemungkinan mengalihkan dukungan ke Anies, maka tiga partai parlemen lain dari kubu istana yakni Gerindra, PKB, dan PDIP juga punya peluang merapat ke Anies Baswedan.

Netizen mengingatkan akan berdampak buruk bagi PPP bila mencalonkan capres dari kalangan nasionalis. Kata dia, hal itu bertolak belakang dengan historis partai dan kadernya sendiri dan akan berdampak pada PPP yang bisa tidak masuk Senayan.

Akun @Muhammad_Rusli men­yarankan PPP bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan. Hal itu, kata dia, lebih untung agar partai & calegnya bisa mendapat simpati masyarakat. “Mantab PPP akar rumputnya mendukung Anies Baswesan,” puji @Agus_Purnomo.

Menurut @Antonius_Pager, kader PPP banyak sekali yang mendukung Anies. Soalnya, kata dia, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar tidak sesuai dengan aspirasi akar rumput PPP.

“KIB terlalu memaksakan agenda elite ketimbang arus bawah,” kata @Antonius_Pager. “Anies Baswedan merupakan pilihan yang paling rasional dan bukan petugas partai,” kata @Agus_Suyanto.

Akun @Khutbi_Ali mengingatkan PPP akan berada di ujung tanduk bila tidak mendukung Anies Baswedan. Kata dia, PPP bisa-bisa tidak masuk Senayan karena salah memberi dukungan Capres-Cawapres 2024.

“Akan berdampak buruk bagi PPP bila mencalonkan capres nasionalis, karena ri­wayat, historis kader dan simpatisan akan bertolak belakang,” kata @Andre.

Senada dilontarkan @Moch_Romli. Dia mewanti-wanti PPP bila mendukung capres tidak sesuai dengan mayoritas konstituennya yang notabene umat Islam. Kata dia, bila PPP menjatuhkan pilihan lain, sebaiknya lambang partai diganti saja.

“Setiap partai masih gila jabatan menteri. Sehingga, umumnya partai akan mencari aman dengan mendukung capres yang diperkirakan menang,” ungkap @Sri_Hono.Menurut @Trikoryadi_yadi, sekarang partai sudah tidak dilirik bila mencalonkan capres. Kata dia, masyarakat lebih memilih figur personal dan figur yang lagi didukung mayoritas publik.

“Semoga pada Pemilu 2024 banyak politikus yang waras dan berakal sehat. Selama Indonesia merdeka, hanya mereka dan para penjahat yang menikmati kes­ejahteraan,” ujar @Sunaryo_hadi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: