"Saya terus mendorong aset-aset bersejarah milik BUMN bisa dihidupkan agar memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Ini juga bisa mendorong UMKM dan pariwisata bisa tumbuh sehingga ikut mendongkrak perekonomian daerah," kata Erick hari itu.
Bagi Erick, selama ini wisata lokal terkesan selalu dianaktirikan. Tak terurus dengan baik.
Baca Juga: Erick Thohir Tak Terkalahkan Jadi Cawapres Terkuat Jelang Pemilu 2024, AHY Apa Kabar?
"Mau kemana kalau kita sebagai bangsa besar tetapi tidak mencintai dan melayani bangsanya sendiri," tambah Erick.
Karena itu, Erick berpesan kepada seluruh kepala daerah untuk membangun ekosistem wisata bersama. Tidak terkotak-kotak hanya di daerah masing-masing, namun berkolaborasi saling mendukung.
"Jangan berpikir, oh, ini Bukit Tinggi, oh, ini Sawahlunto. Tidak bisa begitu," tambahnya.
Erick paham benar, aset-aset bersejarah jika dikelola dan diurus dengan baik, dapat membangkitkan pariwisata lokal dan menghidupi masyarakatnya. Karena itu, kata Erick, pihaknya sedang fokus untuk mengembangkan aset-aset bersejarah agar bermanfaat bagi masyarakat.
Ia mencontohkan seperti program revitalisasi Pura Mangkunegaran di Solo, juga Krakatau Park di Bakauheni, Lampung.
Erick tak lupa berpesan agar apa yang telah dihidupkan kembali itu dapat dijaga keberlanjutannya. Jangan hanya pandai membangun, tapi tak bisa merawatnya. Erick meminta persepsi itu diubah, dimulai dari Sawahlunto.
"Ini kebangkitan pariwisata Sawahlunto, mudah-mudahan juga menjadi kebangkitan wisata di Sumatera Barat," kata Erick.
Baca Juga: Topcer! Pemilih Jokowi-Ma’ruf Pindah Haluan Pilih Ganjar Pranowo-Erick Thohir
Hari itu, lewat tangan dingin Erick Thohir, sang legendaris Mak Itam seolah menjadi saksi dimulainya sejarah baru wisata lokal Sawahlunto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar