Kukuhkan Empat Guru Besar, Rektor UNESA: Punya Gelar Profesor Bukan untuk Gagah-gagahan...
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) resmi mengukuhkan empat guru besar baru, yakni Prof. Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd., guru besar bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan; Prof. Nadi Suprapto, M.Pd., Ph.D., guru besar bidang Pendidikan Fisika; Prof. Dr. Mahanani Tri Asri, M.Si., guru besar Ilmu Mikrobiologi; dan Prof. Dr. Anang Kistyanto, S.Sos., M.Si., bidang Ilmu Manajemen Karir.
Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes secara tegas mengatakan, tahun ini pihaknya sementara berhasil mengukuhkan 4 dari total 18 guru besar. Pelantikan sisanya akan dilakukan dalam waktu dekat karena harus menunggu surat keputusan. Lebih lanjut Nurhasan menjelaskan, pengukuhan tahun ini merupakan buah dari kerja sama semua pihak dalam mendorong para doktor untuk meraih profesor lewat program percepatan guru besar.
Baca Juga: Universitas Brawijaya Ditetapkan Sebagai Universitas Ramah Disabilitas
"Tahun ini kami mengukuhkan belasan profesor di berbagai bidang dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 8 orang saja. Guna tingkatkan jumlah guru besar, kami menyiapkan anggaran tersendiri untuk program percepatan guru besar dengan memberi fasilitas untuk para dosen dan kami menyiapkan tim pendamping serta treatment khusus," terang Nurhasan usai mengukuhkan 4 guru besar baru dalam Rapat Terbuka Senat Akademik UNESA di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya (23/12/2022)
Disinggung soal target guru besar tahun 2023, Nurhasan secara tegas mengatakan bahwa pihaknya akan menargetkan sekitar sekitar 20 hingga 25 guru besar baru. Menurut Nurhasan yang sering disapa Cak Hasan ini, guru besar memiliki peran penting dalam kemajuan perguruan tinggi serta merupakan ujung tombak inovasi. Cak Hasan berharap, ke depan keempat guru besar yang resmi dikukuhkan ini mampu mengambil peran penting dalam memajukan UNESA PTN BH dan aktif dalam pembangunan nasional.
"Kendati memiliki jabatan akademik yang tinggi, guru besar harus terus berkarya dan menjadi produsen ilmu pengetahuan dan tauladan dalam kepribadian. Guru besar baru membawa spirit baru dalam melahirkan karya yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," ujarnya.
Cak Hasan juga mengingatkan, gelar profesor bukan untuk gagah-gagahan, melainkan sebuah penanda bahwa pemegangnya adalah orang terhormat, terdidik, profesional yang berdedikasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara.
"Masyarakat luas menanti peran dan kontribusi Saudara sebab di balik gelar profesor ada ilmu, perjuangan, kerja keras, dedikasi, dan tanggung jawab moral untuk bangsa dan negara. Lebih penting lagi, di balik gelar profesor ada kearifan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: