Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Xi Jinping Bertitah, China Hapus Semua Wajib Karantina bagi Pendatang Mancanegara

Xi Jinping Bertitah, China Hapus Semua Wajib Karantina bagi Pendatang Mancanegara Presiden China Xi Jinping melambai setelah pidatonya saat anggota Komite Tetap Politbiro yang baru bertemu dengan media setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China, di Aula Besar Rakyat di Beijing, China 23 Oktober 2022. | Kredit Foto: Reuters/Tingshu Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

China akan menghapus kebijakan wajib karantina bagi para pendatang dari luar negeri mulai 8 Januari 2023. Pihak berwenang mengatakan akan mengakhiri peraturan ketat pandemi Covid-19 yang diterapkan selama tiga tahun.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China mengumumkan pelonggaran tindakan penahanan penyebaran Covid-19 melalui notifikasi daring. NHC mengatakan pengunjung hanya perlu melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) dalam kurun waktu 48 jam sebelum terbang ke China.

Baca Juga: Xi Jinping Minta Angka Kematian Covid-19 di China Ditekan karena...

Pengumuman ini langkah terbaru Beijing dalam melonggarkan kebijakan nol-toleransi bagi Covid-19 setelah sebelumnya menghapus kebijakan wajib tes dan karantina wilayah pada bulan ini.

"Berdasrkan undang-undang kesehatan karantina nasional, kebijakan karantina penyakit menular tidak lagi diterapkan terhadap orang dan barang yang masuk," kata NHC seperti dikutip dari CNA, Selasa (27/12/2022).

"Orang yang datang hanya harus melakukan tes PCR dalam 48 jam sebelum tiba di China," tambah NHC dalam notifikasinya.

Lembaga itu menambahkan peraturan yang membatasi jumlah penerbangan internasional juga dihapus. Dalam notifikasi terpisah NHC mengatakan kebijakan akan berlaku dari 8 Januari ketika kelas Covid-19 akan diturunkan dari penyakit Kelas A menjadi Kelas B.

Saat sebagian besar di dunia masyarakat mulai bertransisi untuk dapat hidup berdampingan dengan virus, China masih menerapkan peraturan ketat dan mengisolasi diri.

Sejak 2020 semua penumpang yang tiba di China harus menjalani karantina minimal dua pekan kemudian ditambah menjadi tiga pekan. Kebijakan ini memukul keras pariwisata internasional dan kunjungan bisnis, menambah beban ekonomi yang diakibatkan pandemi Covid-19.

Kondisi hotel karantina yang tak merasa, kebijakan visa yang ketat dan naiknya harga tiket pesawat sangat berdampak pada kedatangan internasional. Selain itu juga mendorong perpindahan massal ke luar negeri.

Namun pada tahun ini China sedikit melonggarkan kebijakan visanya dengan mengizinkan kerabat warga negara China untuk mengajukan visa reuni keluarga.

Jumlah kepala negara dan pemimpin dunia yang datang ke China juga semakin bertambah sejak Olimpiade Musim Dingin bulan Februari lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: