Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refly Harun Sebut Setelah 8 Tahun Menjabat, Presiden Jokowi Gagal Tegakkan 4 ‘Si’, Apa Sajakah Itu?

Refly Harun Sebut Setelah 8 Tahun Menjabat, Presiden Jokowi Gagal Tegakkan 4 ‘Si’, Apa Sajakah Itu? Refly Harun | Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidak terasa sudah delapan tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin negara Indonesia. Namun nampaknya, ayah Gibran Rakabuming ini dinilai belum bisa memenuhi janji kampanye dan ekspektasi masyarakat. 

Hal ini disampaikan pula oleh ahli hukum tata negara dan pengamat politik, Refly Harun. 

Menurut Refly, setelah delapan tahun berkuasa, Presiden Jokowi gagal menegakkan 4 ‘Si’.

“Karena saya sudah berpendapat bahwa 4 bidang ini Jokowi gagal. Yaitu soal yang terkait dengan konstitusi, demokrasi, hak asasi dan pemberantasan korupsi,” kata Refly melansir dari youtube channelnya, Senin (02/01/22). 

Baca Juga: Gonjang-Ganjing Tahun 2023 Bikin Politik Mencemaskan, Ekonomi Mendebarkan: Jokowi Punya Tanggung Jawab yang Besar untuk...

“Jadi 4 ‘Si’ ini, menurut saya Jokowi gagal dalam delapan tahun terakhir ya. Demokrasi tidak berkembang, bahkan cenderung sekarang stagnan dan bahkan regresif,” tambah dia. 

Kemudian dari segi hak asasi, Refly melihat banyak yang tidak terlindungi. Mulai dari kasus pembunuhan Ferdy Sambo hingga meninggalnya 135 orang di stadion Malang.

“Hak asasi manusia tidak terlindungi, banyak kasus dimana nyawa manusia melayang tanpa proses hukum yang jelas. Kemudian tidak memberikan keadilan yang cukup bagi warga negara,” katanya.

“Lalu konstitusi tidak dihormati dengan aturan-aturan semacam presidential threshold (PT) misalnya,” tambahnya. 

Baca Juga: Kader PDIP Ini Yakinkan Masyarakat Tidak Ada Presiden Jokowi Tiga Periode: Dia Udah Beli Tanah!

“Dan terakhir pemberantas korupsi bukan tambah hebat tetapi tambah lemah dengan adanya pelemahan KPK. Dimasa pemerintahan Jokowi, KPK menjadi lembaga yang mudah dikontrol dan diombang-ambingkan ya oleh kekuatan diluar KPK itu sendiri dan itu dimulai dari soal rekrutmennya,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: