Panjang Dah Urusan... Tendang Pasukan Surya Paloh dari Kabinet Gegara Anies Baswedan, Jokowi Disebut Serius Tabuh Genderang 'Perang!'
Karenanya menurut Refly pada tahun 2023 ini, jadi tahun krusial bagi Jokowi untuk menunjukkan sikap kenetralannya atau justru ingin memperpanjang kekuasaannya lewat berbagai cara seperti perpanjangan, penundaan, atau memastikan “putra mahkota” bisa menjadi presiden.
“Kita lihat piihan Jokowi di 2023, mau jadi negarawan, netral, meningalkan legacy yang baik, menciptakan pemilu jujur yang adil ataukah dia tetap jadi politisi walau sudah dua periode, punya kepentingan dinasti keluarga, punya kepentingan mengamankan proyek, melanjutkan proyek, dll, dan akhirnya mengupayakan tiga periode kalau tidak bisa perpanjangan masa jabatan, kalau tidak bisa penundaan pemilu, kalau tidak bisa maka mengendorse putra mahkota,” jelasnya.
Berdasar rekam jejak Jokowi di 2022, Refly menilai Jokowi sudah punya kecenderungan mendukung calon tertentu.
“Untuk 2022 sudah terlihat dia ada kecenderungan untuk mengendorse seseorang mulai dari Prabowo atau rambut putih dan wajah berkerut,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement