Lewat Branding Desa Wisata Urban Village, Telkom University Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Jawa Barat
"Itu hambatannya karena kita tidak menyubsidi mahasiswa. Tapi selanjutnya mereka memahami bahwa kita bukan untuk wisata melainkan untuk studi," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa, Fakultas Komunikasi Tel-U sekaligus Project manager Amba Gegesiku, Muhammad Izza, mengatakan pihaknya telah berhasil mem-branding Desa Gegesik Kulon Kabupaten Cirebon yang memiliki potensi Wayang Kulit.
Baca Juga: Anak Usaha Telkom Indonesia Sedang dalam Proyek Pembangunan Pusat Data Baru di Batam
"Ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu desa pendidikan budaya," ujarnya.
Dia mengaku awalnya cukup sulit karena pada umumnya desa tersebut rerata memiliki potensi wisata alam, sedangkan Desa Gegesik Kulon lebih ke bidang pendidikan dan budaya. Akhirnya, berkat kerja sama tim, Desa Gegesik Kulon bisa di-branding sebagai desa budaya sustainable tourism.
"Kita sempat kesulitan di situ karena tidak ada contoh yang bisa diikuti dari yang sebelumnya," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya lebih menonjolkan pendidikan budaya, seperti pembuatan, cara permainan, dan penyebarannya Wayang Kulit di kalangan masyarakat.
"Kita angkat keunikan seperti yang membuat, memainkan, dan menyebarkannya wayang kulit adalah asli masyarakat di sana. Itulah keunggulan desa tersebut," ungkapnya.
Izza menambahkan, untuk melestarikan budaya lokal, pihaknya terus menyosialisasikan budaya Wayang Kulit di kalangan pelajar. Salah satunya, mengampanyekan ke beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung. Ia menegaskan Jawa Barat memiliki wayang kulit yang akan menambah kekayaan budaya lokal.
"Soalnya kalau di Jawa Barat ini identiknya dengan wayang golek," tegasnya.
Selain secara offline, sosialisasi juga dilakukan secara online dengan menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya budayawan yang berasal dari Desa Gegesik Kulon dan komunitas Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
"Jadi seluruh budaya desa wisata Gegesik Kulon kita branding di Bandung," ujarnya.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke-52, ASITA PARIWISATA Lakukan Ziarah dan Kegiatan Sosial di DKI Jakarta
Izza menilai perhatian pemerintah terhadap potensi desa tersebut sudah ditunjukkan dengan adanya kerja sama antara Kemenparekraf dengan Desa Gegesik Kulon.
"Diharapkan bukan hanya sebatas desa Gegesik Kulon tapi ke seluruh Indonesia. Jadi berbagai budaya yang cuma tersorotnya di satu tempat bisa menyebar lebih luas lagi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement