Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Turun Menjadi Rp2.603,95 per Kilogram

Harga Tandan Buah Segar Petani Sawit Turun Menjadi Rp2.603,95 per Kilogram Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penetapan harga kelapa sawit periode 18 sampai 24 Januari 2023 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 93,80 per kilogram dari harga minggu lalu.

Sehingga harga pembelian tandan buah segar (TBS )petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp2.603,95 per kilogram.     

Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, faktor penyebab turunnya harga TBS periode ini karena terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Baca Juga: Redam Gejolak Harga, 100 Ribu Ton Beras Dilepas

Indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk satu bulan ke depan yaitu 92,17%. Sehingga harga penjualan CPO minggu ini turun sebesar Rp 385,09 dan kernel minggu ini turun sebesar Rp 55,65 dari minggu lalu.

"PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp 11.492,29 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 461,46/Kg dari harga minggu lalu. PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp 11.492,29 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 461,46/Kg dari harga minggu lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Sari Lembah Subur menjual Kernel dengan harga Rp 5.738,74 per kilogram dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 180,18 per kilogram dari harga minggu lalu.

PTPN V Sei Buatan, PTPN V Sei Tapung, PT. Buana Wiralestari Mas, PT. Ramajaya Pramukti, PT. Meganusa Intisawit, PT. Eka Dura Indonesia, PT. Kimia Tirta Utama tidak melakukan penjualan pada minggu ini. 

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa minggu yang lalu harga TBS yang ditetapkan oleh tim mengalami kenaikan. penurunan harga minggu ini lebih disebabkan karena faktor penurunan harga CPO dan Kernel," ujarnya.

Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau semakin membaik. Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stake holder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. 

"Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: