Tak Kunjung Deklarasikan Dukungan ke Anies, PKS dan Demokrat Belum Deal Soal Pembagian Jatah
Mega juga menekankan peran partai dalam membesarkan kader. Semua itu dinilai menjadi indikasi bahwa Mega tidak akan mencalonkan Puan, tetapi Ganjar.
"Dan dari awal menekankan bahwa dia harus loyal, sama loyalnya Jokowi terhadap Mega. Jadi saya sangat yakin sampai saat ini 99 persen keyakinan saya bahwa Ganjar akan dicalonkan oleh PDIP," ucap dosen Ilmu Politik FISIP Unhas itu.
Aral Anies
Ke depan, situasi masih akan tetap cair. Mereka akan sama-sama berambisi mengegolkan target-target mereka agar terwadahi dalam suatu koalisi. Jika porsi yang didapatkan tidak ada komitmen bersama, pasti akan susah terwujud.
"Kemudian partai akan mencari grup kelompok politik lain," urai Andi Lukman Irwan, analis politik Unhas.
Ini berarti partai politik harus sadar juga melihat bagaimana elektabilitas dan tingkat penerimaan masyarakat seorang figur. Termasuk kemampuan ekonomi dari setiap kandidat, karena akan sangat menunjang pembiyaan politik kala jadi usungan.
Apalagi, ada proses Pileg yang pada saat bersamaan harus dihadapi oleh partai. Ditambah dengan fenomena Anies yang oleh Nasdem sudah lebih dahulu mendeklarasikannya.
"Kemudian boleh jadi mendapat efek ekor jas terkait dengan dukungan ke Pak Anies partai politik lain pasti berlindung apakah kemudian memilih Pak Anies suara mereka bisa naik atau tidak di pemilu nanti. Ini, kan, pasti menjadi kalkulasi-kalkulasi politik dari partai-partai ini," ucap Lukman Irwan.
Baca Juga: Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Ustaz Hilmi Singgung Nama Anies
Terkait Prabowo Subianto, masih ada dalam posisi psikologi politik yang dilematis. Prabowo pernah menjadi calon presiden, pernah menjadi calon wakil presiden, tetapi selalu gagal. Ini menjadi psikologi politik tersendiri untuk bisa menjadi kekuatan politik untuk meyakinkan masyarakat.
"Tapi politik itu sangat cair. Jadi banyak kemungkinan masih bisa terjadi. Yang pastinya kemudian ada ukuran-ukuran yang akan digunakan oleh partai politik untuk mengusung pasangan calon terkait dengan kekuatan survei dankekuatan modal politik," jelas Lukman.
Alternatif poros-poros sekarang ini mulai mengerucut. Sebenarnya ada poros ke Anies, ada poros Ganjar. Apalagi, sudah ada preferensi dan rekam jejak yang dimiliki oleh Ganjar dan Anies. "Jadi ini juga harus dikalkulasi juga oleh Gerindra," tuturnya.
Demokrat-PKS
Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah menegaskan, meski belum deklarasi, pihaknya menyakini dukungan partainya tetap ke Anies. Kenapa belum deklarasi? Tak perlu terburu-buru. Banyak hal yang masih lebih penting dari deklarasi.
"Seperti kisruh pemilu terbuka atau tertutup. Saya kira itu semua masalah. Jadi bukan hanya Pilpres diurusi," katanya.
Baca Juga: Wah! Tak Masalah AHY Jadi Cawapresnya Anies Baswedan, PKS: Gapapa, Silahkan Saja
Yang pasti, Demokrat masih dalam arah yang sama. Ni'matullah juga tak memungkiri bahwa masih ada yang perlu dibahas terkait kesamaan yang harus dilakukan oleh ketiga partai.
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid juga menyampaikan yang sama. Hingga kini arah dukungan PKS untuk Pilpres 2024 masih tetap sama. Bahkan ia menyebut arah itu makin kuat. "Insyaallah," tegasnya.
Soal waktu, Amri juga menegaskan bahwa pihaknya juga tak mengetahui. Ia kembali menekankan bahwa semua itu adalah kehendak dewan syura. "Ditunggu saja, insyaallah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement