Menjadikan sebuah usaha waralaba merupakan hal yang sangat menjanjikan untuk dijalankan di tengah berkembangnya usaha bisnis makanan dan minuman atau food and beverage (FnB).
Berkembangnya sebuah usaha FnB, lalu ditambah dengan dorongan media sosial yang membuat usaha tersebut sangat terkenal dalam waktu beberapa saat, membuat tak sedikit orang ingin menjadikan usahanya sebagai waralaba atau franchise.
Founder And Educator Foodiz Academy Rex Marindo menilai banyak faktor yang harus dijadikan acuan oleh para pengusaha FnB sebelum membuat usahanya dimitrakan atau di-franchise-kan.
Baca Juga: Bisnis Bancassurance Bank Muamalat Tumbuh Dua Digit
"Bisnis memang kalau mau dimitrakan banyak indikatornya, jadi bukan hanya karena viral dijadikan indikator bisnis harus sudah dimitrakan atau di-franchise-kan tidak bisa seperti itu," ujar Rex dikutip dari akun YouTube Foodizz Channel, Minggu (22/1/2023).
Adapun, untuk dapat memulai bisnis franchise, salah satu hal yang penting adalah dengan membangun bisnis model yang sudah siap dalam melaksanakan kemitraan.
"Artinya, jangan sampai kita tidak punya bisnis model yang firm sejak awal dan tiba-tiba brand kita viral dan banyak yang minta dan kita kasih. Padahal ternyata tidak cocok, misalnya dari struktur harga tidak cocok, kemudian hogs, HPP, dan juga ketersediaan bahan baku tidak cocok, jadi satu bisnis model harus dan siap untuk dimitrakan," ujarnya.
Faktor yang tak kalah penting adalah harus mempunyai finansial model. Dalam hal ini, usia bisnis tersebut yang bisa dikatakan terbukti bisa menghasilkan atau bertahan cukup lama sebelum melakukan kemitraan.
Selanjutnya adalah Tax, Legal, dan Regulasi. Masalah urusan pajak, legalitas dan regulasi pemerintah setempat itu sangat penting untuk menjalankan bisnis kuliner.
"Jangan sampai kemitraan tapi kalian belum compile dengan aturan atau misalnya belum bayar tax. Ini belum saatnya bisnis itu dimitrakan. Apalagi ternyata misalnya kalau kita sudah compile dengan masalah tax, legal, dan regulasi ini banyak banget problem yang akan dihadapi, mulai dari SDM yang belum bayar UMK, ini gimana bisnis bisa dimitrakan kalau belum siap dengan hal seperti ini?" ucapnya.
Faktor keempat adalah operasional yang menjadi salah satu kunci penting. Ketika ingin memitrakan usaha, pebisnis harus memastikan SOP dan SOC sudah siap. Bukan hanya siap dengan dokumen, tetapi harus ada video yang nantinya diunggah ke learning manajemen sistem untuk dapat dipelajari oleh semua mitra.
Kelima adalah marketing, branding, dan sosial media. Dengan kata lain, jangan artikan viral itu bisa, karena itu belum tentu dapat membangun kekuatan branding sosial media yang kuat.
Baca Juga: Tawarkan Konsep Waralaba, Profesional Gym Cafe & Resto Hadir di Bandung
"Kalau cuma satu dua kali semua orang mungkin saja bisa melakukanya dengan ilmu yang tepat, tetapi bisa menjaga konsistensi bertahun-tahun branding-nya bagus, sosial medianya jago, kemudian value brand-nya dibangun ini satu hal yang penting. Pertanyaanya simple, kalian punya tim atau tidak, punya organisasi atau tidak, di mana marketing, branding, dan sosial media ini sudah siap untuk dengan bisnis kemitraan, artinya bukan ngurusin cabang sendiri. Misalnya stay di Jakarta, gimana nanti yang di Bali, yang di Makassar, yang di Irian Jaya, bagaimana aktivtasnya," ucapnya.
Kemudian yang keenam adalah finance and accounting. Proses ini lebih kompleks, di mana seseorang harus sudah tahu dan mempersiapkan seperti apa flow dana finance akuntansinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement