Proyek Penambangan Bitcoin di Malawi Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Wilayah Miskin
Proyek penambangan Bitcoin yang memanfaatkan energi hidro bersih, terdampar, dan berlebih di Malawi, salah satu negara di wilayah Afrika Tenggara kini tidak hanya memberikan perluasan jaringan namun juga memberikan pemberdayaan ekonomi ke wilayah miskin.
Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (26/1/2023), perusahaan di balik proyek penambangan Bitcoin di Mawali, Gridless dalam sebuah cuitan di Twitter menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 1.600 keluarga terhubung ke minigrid hidro terpencil di pegunungan Malawi selatan, di mana proyek mengeksploitasi 50 kilowatt (kW) energi terdampar untuk diuji sebagai situs penambangan Bitcoin baru.
CEO & Founder Gridless Erik Hersman menyampaikan bahwa meskipun proyek penambangan tersebut masih baru namun dampaknya bisa langsung dirasakan.
Baca Juga: Di Tengah Gejolak Pasar, Elon Musk Tetap Pertahankan Bitcoinnya pada 4Q22
Kepada Cointelegraph ia menyampaikan, "pengembang listrik telah membangun pembangkit listik ini beberapa tahun yang lalu, tetapi mereka tidak dapat memperluas ke lebih banyak keluarga karena mereka hampir tidak menguntungkan dan tidak mampu membeli lebih banyak meteran untuk menghubungkan lebih banyak keluarga. Jadi kesepakatan kami memungkinkan mereka untuk segera membeli 200 meter lagi untuk menghubungkan lebih banyak keluarga."
Penambang BTC merupakan klien yang fleksibel namun haus energi dan mereka adalah solusi plug-in-and-play untuk sumber energi berlebih di seluruh dunia. Di Malawi, penambang menggunakan tenaga air yang ramah lingkungan.
Hersman mengatakan bahwa jejak lingkungannya menjadi cukup ringan karena mengalir dari sungai dan para penambang tidak mengubah semua itu.
Proyek penambangan BTC di Malawi merupakan proyek kedua Gridless di Afrika sub-Sahara hingga saat ini. Selain dampak lingkungan, penambangan di Malawi sejauh ini dikabarkan telah membawa pemberdayaan ekonomi dan kesempatan kerja bagi masyarakat Malawi.
Hersman menyebut bahwa pelepasan beban listrik biasa terjadi di Malawi tetapi 1.600 keluarga yang menggunakan sumber tenaga air tidak mengalami masalah listrik.
CEO Fedimint yang juga menjadi penasihat dewan di Gridless, Obi Nwosu menjelaskan bahwa dampak proyek penambangan Mawali meruapakan salah satu yang sejalan dengan prarkiraannya di mana akan menjadi banyak contoh untuk masa mendatang sebagai proyek yang membawa kekuatan serta kebebasan finansial dan ekonomi bagi banyak orang.
Menurut Nwosu, penambangan BTC dengan memanfaatkan energi terdampar yang dijalankan sambil memberdayakan komunitas lokal merupakan suatu tren yang berkembang pada tahun 2023, seperti janji El Savador terkait penambangan BTC panas bumi dan juga penyeimbangan beban jaringan dan mempertahankan pekerjaan bagi komunitas lokal di Kanada.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement