Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Membuat Pos Pengeluaran untuk Alokasi Gaji, Jangan Sampai Miskin Sebelum Tanggal Tua!

Cara Membuat Pos Pengeluaran untuk Alokasi Gaji, Jangan Sampai Miskin Sebelum Tanggal Tua! Kredit Foto: Unsplash/Kelly Sikkema
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyak orang mengeluhkan gajinya yang kurang atau sudah habis, padahal masih tanggal 5. Jangan-jangan bukan karena gajinya kurang, tetapi karena belum benar cara mengatur pengeluaran sehingga banyak 'bocor halus'.

CEO ZAP Finance, Prita Ghozie membagikan cara agar gajian enggak cepat habis dengan 7 pos alokasi gajian dengan metode ZAPFIN, berikut ulasannya:

1. Zakat

Zakat adalah kewajiban kita secara religius untuk bisa memberikan kepada orang yang membutuhkan dengan mengalokasikan 5% dari penghasilan bulanan. Jika gaji kamu Rp10 juta, paling tidak keluarkan Rp500 ribu untuk membayar zakat.

Baca Juga: Cara Mengatur Gaji di Atas Rp5 Juta, Bagi ke Pos-Pos Ini Agar Gak Bokek di Tengah Jalan!

2. Dana Darurat dan Proteksi

Dana darurat dan asuransi adalah proteksi yang harus kita miliki jika (amit-amit) di kemudian hari terkena musibah. Dana Darurat juga bisa dikeluarkan untuk biaya tak terduga lainnya, bahkan datang ke undangan pernikahan sekalipun. Alokasinya adalah 10% dari penghasilan kita. Jika penghasilan bulanan kita Rp10 juta, maka perlu dialokasikan Rp1 juta.

Sebaiknya, penempatan dana darurat ini berada di rekening terpisah dari rekening gaji. Karena kalau digabung, akan diambil seenaknya tanpa sadar atau bahkan secara sadar. Bisa juga disimpan di Reksa dana pasar uang. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga penting untuk kita miliki ya!

3. Premi Asuransi

Jika sebelumnya sudah dijelaskan pentingnya memiliki proteksi dan asuransi, maka sebaiknya dana yang dialokasikan untuk asuransi adalah sebesar 5% dari total penghasilan untuk seluruh keluarga.

4. Biaya Hidup Rutin Bulanan

Biaya hidup rutin sebaiknya berjumlah 50-60% dari total penghasilan kita, termasuk cicilan. Oleh karena itu, cicilan jangan banyak-banyak karena harus memenuhi kebutuhan hidup dalam satu bulan. Misalnya gaji Rp10 juta, maka biaya hidup rutin tiap bulannya hanya Rp6 juta.

5. Pembelian yang Kita Inginkan

Jika ada barang atau sesuatu yang kita inginkan, nabung saja. Alokasikan 5% dari penghasilan bulanan ke tabungan berjangka atau reksa dana pasar uang untuk membeli barang tersebut.

6. Investasi

Investasi adalah hal yang ingin kita lakukan di masa depan. Misalnya, untuk biaya kuliah anak yang masih 15 tahun lagi. Alokasikan minimal 10% dari penghasilan ke investasi dengan berbagai macam instrumen, seperti reksa dana, saham, properti, peer-to-peer lending, emas, dan lain sebagainya.

7. Lifestyle dan Playing

Pos terakhir adalah pos bersenang-senang kesukaan semua orang. Mulai dari koleksi tas, beli barang mewah, makan cantik, dan lain sebagainya. Dana yang harus dialokasikan adalah 10% dari penghasilan bulanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: