Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refly Harun Sebut Mayoritas Masyarakat Khawatir China Akan Menjajah Indonesia

Refly Harun Sebut Mayoritas Masyarakat Khawatir China Akan Menjajah Indonesia Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan bahwa dalam vote yang dilakukan melalui akun sosial medianya menunjukan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia khawatir China akan menjajah Indonesia dari sisi ekonomi dan politik. 

"Dari 1200 yang vote dan yang khawatir itu 96 persen dan tidak khawatir cuman 4 persen saja ini realitas ini menunjukan bahwa kita makin khawatir," Ujar Refly dikutip dari akun YouTube-nya, Sabtu (28/1/2023). Baca Juga: China Debt Trap Bukan Hisapan Jempol Semata, Refly Harun Bongkar Semuanya

Refly menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut idaklah dibuat-buat atau karena kebencian atas kepimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau siapapun yang berada di dalam pemerintahan. 

Menurutnya semua itu berlandasan terhadap kecintaaan akan bangsa Indonesia sebagai negara yang sudah merdeka. 

"Kita cinta dengan bangsa ini dan kita tidak ingin bangsa ini jatuh kepada asing, kalau dulu kita dijajah oleh investasi barat dan sekarang kita di jajah dengan investasi China," Ujarnya. 

Lanjutnya, posisi China dalam menjajah Indonesia ini yang diambil dan di jarah adalah kekayaan alam dimana menurut pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam strategis yang terkandung di dalam bumi Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai negara. Baca Juga: Refly Harun Soal Kasus Morowali: Investasi yang Harus Dibela Itu yang Menyejahterakan Rakyat

"Kalau 90 persen itu untuk negara lain dimana pasal 33 itu? jadi yang kita bela adalah Indonesia, negara kita dan konstitusi kita," Ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: