Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungan NasDem ke Sekber Gerindra-PKB Bukan Cuma Silaturahmi, Pengamat: Ini Manuver Upaya Cawe-cawe

Kunjungan NasDem ke Sekber Gerindra-PKB Bukan Cuma Silaturahmi, Pengamat: Ini Manuver Upaya Cawe-cawe Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kunjungan Partai NasDem ke Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB dinilai bukan sekadar silaturahmi belaka, melainkan ada upaya untuk cawe-cawe. Hal ini diungkap Pakar politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar.

"Manuver NasDem sebagai bagian dari upaya cawe-cawe, melihat kemungkinan komunikasi yang bisa dibangun dengan Gerindra-PKB untuk bersama dalam koalisi," kata Idil Akbar saat dihubungi, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Partai NasDem Datangi Sekber Gerindra dan PKB, Pengamat: Nasib Anies Terancam

Menurut pakar politik ini, PKS dan Demokrat seharusnya bisa saja mempertanyakan manuver Partai NasDem, kenapa perlu dilakukan kunjungan ke Gerindra dan PKB?

"Walaupun bisa saja alasannya hanya sekadar safari politik. Tapi saya pikirkan, tidak mungkin tidak ada komunikasi kaitannya dengan pengusungan calon presiden," ungkap Idil Akbar.

Merespons situasi itu, Idil Akbar menyebutkan, peluang Koalisi Perubahan bubar di tengah jalan bisa saja terjadi. Namun, kata Idil Akbar, dirinya yakin Demokrat dan PKS akan tetap bersama-sama karena sudah memiliki histori yang lama antar kedua parpol.

Idil Akbar tak memungkiri, sangat mungkin nantinya PKS dan Demokrat akan pindah perahu bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurut analisis Idil Akbar, hal tersebut masih bisa terjadi sebelum PDIP mengumumkan calon presiden yang akan diusung.

"Soal PKS-Demokrat akan merapat ke mana? Apakah KIB atau Gerindra-PKB? Saya tidak mengatakan tidak mungkin," ungkap Idil Akbar.

"Dengan koalisi mana pun bisa saja mereka gabung. Dengan KIB dengan Gerindra-PKB bisa saja," sambungnya.

Namun, Idil Akbar mengingatkan, bahwa Partai Demokrat dan PKS harus mengusung calon presiden. Pasalnya, jika tidak mereka akan rugi karena tak mendapatkan coattail effect dari tokoh calon presiden yang akan diusung.

Baca Juga: Kunjungan ke Sekber Gerindra-PKB Cuma Cek Toko Sebelah, NasDem Bantah Isu 'Tendang' Anies: Moralitas Kami Sudah Jelas!

Masalahnya, PKS dan Demokrat saja tak cukup untuk mengusung capres. Menurut Idil Akbar, intinya semua parpol pada dasarnya wait and see terutama melihat siapa akan diusung PDIP sebagai capres. 

"Menurut saya itu akan mengubah konstelasi politik pilpres, terhadap figur yang akan diusung oleh parpol sebagai carpres," kata Idil Akbar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: