Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Banget! Oligarki Rusia Coba-Coba 'Cuci Uang' di AS dengan Cara Ini!

Berani Banget! Oligarki Rusia Coba-Coba 'Cuci Uang' di AS dengan Cara Ini! Kredit Foto: Foto/Reuters/
Warta Ekonomi, Jakarta -

Oligarki Rusia yang kaya raya dilaporkan adanya kemungkinan berinvestasi di real estat komersial AS untuk mencoba menghindari sanksi yang diberlakukan setelah invasi Ukraina tahun lalu. Hal tersebut merupakan peringatan yang dikirim ke bank oleh unit kejahatan keuangan dan intelijen Departemen Keuangan.

Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) mengatakan kepada bank untuk mewaspadai transaksi real estat komersial (CRE) yang mencurigakan yang mungkin dilakukan oleh elit Rusia yang terkena sanksi, oligarki, anggota keluarga mereka, dan entitas yang mereka gunakan untuk memindahkan kekayaan mereka.

Peringatan FinCEN mencatat bahwa badan tersebut menilai elit Rusia yang terkena sanksi dan proksi mereka kemungkinan besar mencoba mengeksploitasi beberapa kerentanan di pasar CRE untuk menghindari sanksi.

Baca Juga: Diduga Lakukan Pencucian Uang dan Deretan Konspirasi, Miliarder Oligarki Rusia Ditangkap di London!

“Berkat tekanan internasional dan pembatasan ekonomi yang diberlakukan lebih dari 30 negara terhadap Rusia atas perang brutalnya melawan Ukraina, elit Rusia yang terkena sanksi semakin tidak memiliki pilihan untuk bergerak dan menyembunyikan kekayaan haram mereka,” ujar Penjabat Direktur FinCEN Himamauli Das dalam sebuah pernyataan yang dikutp dari Fox Business di Jakarta, Selasa (31/1/23).

Real estat komersial menghadirkan peluang yang menarik untuk menghindari sanksi karena mereka melibatkan metode pembiayaan yang sangat kompleks dan struktur kepemilikan yang tidak jelas sehingga dapat membuat aktor jahat relatif mudah menyembunyikan dana ilegal dalam investasi CRE, kata peringatan tersebut.

Perusahaan swasta dan investor yang terlibat dalam pasar CRE secara teratur menggunakan perwalian, perusahaan cangkang, sarana investasi gabungan, dan badan hukum lainnya di kedua sisi transaksi. Struktur hukum tersebut memungkinkan investor untuk membatasi kewajiban hukum, pajak, dan keuangan mereka.

Transaksi CRE juga biasanya melibatkan banyak lapisan badan hukum tersebut dan mungkin memiliki banyak investor di belakangnya, ini dapat mempersulit lembaga keuangan untuk mengidentifikasi semua pemilik manfaat dari usaha tertentu.

Kurangnya transparansi dan stabilitas pengembalian telah membuat transaksi tersebut sangat menarik bagi investor dan entitas asing.

Investor asing cenderung membuat porsi transaksi CRE AS yang signifikan. Peringatan FinCEN mencatat bahwa 8,4% transaksi dalam survei tahun 2021 melibatkan setidaknya satu klien asing yang tinggal di luar negeri, dan angka tersebut berada di atas 10% selama beberapa tahun sebelum pandemi.

FinCEN adalah agen di dalam Kantor Keuangan Terorisme dan Intelijen Keuangan yang mengumpulkan intelijen keuangan dan berupaya memerangi pencucian uang, pembiayaan kelompok teror, dan kejahatan keuangan lainnya. Ketika bank mengajukan laporan aktivitas mencurigakan tentang transaksi yang diduga ilegal ke Departemen Keuangan, FinCEN adalah sub-lembaga yang menganalisisnya dan menyediakannya bagi petugas penegak hukum untuk penyelidikan mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: