Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mohon Bersabar, Ini Ujian, Warren Buffett Jadi Satu-Satunya Miliarder yang Kekayaannya Menyusut di Awal Tahun Ini

Mohon Bersabar, Ini Ujian, Warren Buffett Jadi Satu-Satunya Miliarder yang Kekayaannya Menyusut di Awal Tahun Ini Kredit Foto: Instagram/officialwarrenbuffett
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berkshire Hathaway milik Warren Buffett telah ditinggalkan oleh reli terbaru pasar saham. Alhasil, Buffett jadi satu-satunya dari 10 orang terkaya di dunia yang melihat kekayaannya menyusut awal tahun ini.

Kekayaan bersih Buffett turun USD529 juta (Rp7,9 triliun) menjadi USD107 miliar (Rp1.603 triliun) sejak awal Januari, menurut Bloomberg Billionaires Index. Penurunan tersebut mencerminkan penurunan hampir 1% pada harga saham Berkshire tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 5% untuk indeks acuan S&P 500 dan kenaikan 10% pada Nasdaq Composite.

Melansir Market Insider di Jakarta, Rabu (1/2/23) sebaliknya, kekayaan CEO LVMH Bernard Arnault telah tumbuh sebesar USD27 miliar (Rp404 triliun) menjadi USD189 miliar (Rp2.832 triliun), sementara kekayaan CEO Tesla Elon Musk telah pulih sebesar USD23 miliar (Rp344 triliun) menjadi USD160 miliar (Rp2.397 triliun) pada penutupan pasar hari Senin.

Baca Juga: Warren Buffett Pinjamkan Rp4,4 Triliun ke Harley-Davidson Selama Krisis Keuangan

Keuntungan masing-masing mencerminkan kenaikan 14% saham konglomerat mewah dan lonjakan 54% saham pembuat mobil tahun ini.

Demikian pula, kekayaan bersih pendiri Amazon Jeff Bezos telah melonjak USD17 miliar (Rp254 triliun) menjadi USD124 miliar (RP1.858 triliun). Lalu, salah satu pendiri Microsoft Bill Gates melengkapi lima besar dengan keuntungan USD2 miliar (Rp29,9 triliun) menjadi USD111 miliar (Rp1.663 triliun). Saham Amazon melonjak 17% tahun ini, sementara saham Microsoft naik tipis 1%.

Ketua Oracle Larry Ellison, salah satu pendiri Alphabet Sergey Brin dan Larry Page, mantan CEO Microsoft Steve Ballmer, dan maestro telekomunikasi Meksiko Carlos Slim semuanya telah melihat kekayaan mereka membengkak juga, karena saham mereka yang cukup besar di perusahaan mereka telah meningkat nilainya.

Rekan-rekan daftar kaya Buffett telah menghasilkan uang di atas kertas tahun ini berkat perubahan positif dalam sentimen pasar.

Investor membuang saham-saham berisiko tahun lalu sebagai tanggapan atas lonjakan bersejarah dalam inflasi, serangkaian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, dan ancaman resesi ekonomi yang menjulang di AS. Mereka tampaknya telah mendapatkan kembali selera risiko mereka tahun ini karena inflasi tampaknya mendingin, mengipasi harapan untuk mengakhiri lebih awal kenaikan suku bunga Fed dan soft landing untuk ekonomi AS.

Investor berbondong-bondong ke saham Berkshire pada tahun 2022, membuat harga sahamnya naik sekitar 3% bahkan ketika S&P 500 merosot 19% dan Nasdaq anjlok sepertiga.

Perusahaan Buffett secara luas dipandang sebagai taruhan yang aman karena kaya akan uang, menguntungkan, sangat terdiversifikasi, dan dikelola secara konservatif. Selain itu, Buffett telah melakukan sebagian dari investasinya yang paling menguntungkan selama kemerosotan pasar dan krisis ekonomi di masa lalu.

Sementara Buffett adalah satu-satunya 10 miliarder teratas yang masuk daftar merah tahun ini, dia masih berada di peringkat kelima dalam indeks karena kekayaan Gautam Adani menyusut USD36 miliar (Rp539 triliun) menjadi USD86 miliar (Rp1.288 triliun), mendorong industrialis India itu turun ke peringkat 11. Harga saham Adani Group anjlok dalam beberapa hari terakhir setelah short seller Hindenburg Research merilis laporan tak mengenakan pada perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: