Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Loyalis Donald Trump Blak-blakan Ungkap Telepon Orang Iseng, Kaitannya dengan Rusia?

Mantan Loyalis Donald Trump Blak-blakan Ungkap Telepon Orang Iseng, Kaitannya dengan Rusia? Kredit Foto: AP/Evan Vucci
Warta Ekonomi, Washington -

Selama konflik Ukraina masih dapat dimenangkan secara militer, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak boleh dibiarkan mencapai tujuannya melalui jalur politik, kata mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton.

Dia membuat klaim selama panggilan telepon dengan orang iseng terkenal Rusia Vovan dan Lexus, yang menipu Republikan blak-blakan, seorang kritikus Kremlin, dengan berpikir dia sedang berbicara dengan mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko.

Baca Juga: Rusia Pede 'Bagi-bagi Duit' Cara Terbaik, Jubir Putin: Demi Lenyapkan Tank-tank NATO

“Bagi saya yang penting adalah terus mendorong Rusia secara militer --saya pikir ini adalah perang yang dapat dimenangkan-- dan untuk menghentikan upaya apakah itu Prancis atau Jerman atau siapa pun yang mungkin mencoba bernegosiasi dengan Rusia,” kata Bolton di rekaman percakapan yang dirilis oleh orang iseng pada Kamis.

Dia mencatat bahwa pemimpin Prancis Emmanuel Macron telah berbicara beberapa kali sejak awal konflik tentang perlunya menemukan kesepakatan yang “dapat diterima” oleh Rusia.

"Pernyataan semacam itu memungkinkan Putin untuk menyatakan bahwa dia dapat mematahkan tekad Barat," kata Bolton, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional di bawah Presiden Donald Trump dan sebelumnya bekerja dalam peran yang berbeda dalam pemerintahan Ronald Reagan, George HW Bush dan George W Bush.

“Saya pikir dia [Putin] benar-benar berharap untuk memenangkan secara politik apa yang tidak bisa dia menangkan secara militer di medan perang. Di situlah ujian sebenarnya. Dan saya pikir kita rentan,” dia memperingatkan.

Elang Republik menyarankan bantuan yang diterima Kiev dari Barat menjelang konflik adalah "dapat diterima, tetapi tidak besar."

“Para politisi di Barat lebih menghargai persatuan NATO, sejujurnya, daripada yang pantas kami terima ... Banyak mitra NATO belum berpartisipasi sepenuhnya… kinerja kami dalam penegakan sanksi [terhadap Rusia] belum seperti yang seharusnya,” dia menyimpulkan.

Bolton adalah yang terbaru dari banyak tokoh publik yang menjadi korban Vovan dan Lexus, yang sebelumnya berhasil mengerjai Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Polandia Andrzej Duda, penulis buku Harry Potter J.K. Rowling, mantan Presiden AS George W. Bush dan banyak politisi serta selebritas lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: