- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Tak Heran Hilirisasi Ditentang Sejumlah Negara, Airlangga: Cadangan Nikel Indonesia Paling Tinggi!
“Saya berharap ini akan diikuti dengan peletakan batu-batu berikutnya. Insya Allah bisa diselesaikan dalam 2,5 tahun. Saya lihat kemampuan tim dan semangat yang ada, di mana proyek terlihat semuanya rapi dan tertata, saya yakin ini bagian dari manajemen yang baik,” ungkap Airlangga.
Ia mengatakan, smelter nikel yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan juga didukung sumber listrik yang berasal dari gas alam. Hal itu akan mengurangi emisi karbon dari keseluruhan operasi proyek dengan target hingga 33% pada 2030.
Baca Juga: Rezim Jokowi Mau Tambah Utang Negara Lagi, Loyalis AHY: Kian Ugal-ugalan, Berat!
“Ini pabrik green smelter pertama yang saya lihat. Berbasis gas LNG, tentu minta dukungan dari Komisi Energi (DPR RI) bahwa ini adalah green energy, green product, dan green mining. Indikator green economy itu mudah, kita lihat langitnya warna biru atau abu-abu. Kalau langit biru berarti sudah harmoni, hijau, dan baik,” jelasnya.
Airlangga berharap, proyek tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ia bahkan menghimbau agar korporasi mengirim sebanyak-banyaknya pemuda-pemudi sekitar proyek untuk pendidikan dan pelatihan, sehingga nanti bisa bekerja di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Indonesia Minta Amerika dan Eropa Enggak Usah Permasalahin Nikel: Jangan Bawa-bawa WTO
“Diharapkan ada multiplier effect yang didapatkan masyarakat dari kegiatan ini, dan masyarakat bisa terlibat pada ekosistem pengembangan industri yang ada di Morowali,” tutup Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement