Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teringat Jokowi, Anies Beberkan Proses Penolakan untuk Posisi Cawapres Prabowo di 2019

Teringat Jokowi, Anies Beberkan Proses Penolakan untuk Posisi Cawapres Prabowo di 2019 Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku sempat diajak oleh Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kala itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu bersiap maju di Pilpres 2019.

Anies saat itu memberikan alasan yang masuk akal terkait penolakannya terhadap orang nomor satu di Partai Gerindra itu. Anies membeberkan alasannya itu kepada Merry Riana dalam kanal YouTube dengan nama yang sama.

Baca Juga: Seandainya Kalah di Pilkada DKI 2017, Anies Harus Tanggung Utang Rp92 Miliar

Merry awalnya bertanya soal janji antara keduanya yang berisi Anies tidak akan menjadi capres jika Prabowo menjadi capres. "Tapi sekarang dua-duanya capres (untuk Pemilu 2024)," tanya Merry tampak dalam video yang diunggah, Jumat (10/2/2023).

Kata Anies, saat ia menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017, ia berkomitmen akan menyelesaikan pemerintahan selama lima tahun. Faktanya, benar Anies melaksanakan tugas sebagai Gubernur Jakarta sampai 2022. Ia juga menegaskan tidak akan meninggalkan jabatannya sebelum habis masa tugasnya.

"Pada waktu mulai bekerja bahwa saya akan fokus di Jakarta lima tahun, saya akan fokus Jakarta lima tahun dan sesudah Pilkada 2017 itu ada Pilpres 2019 jadi saya sampaikan saya tidak akan tengok kanan-kiri. Saya akan full lima tahun di Jakarta karena itu saya tidak akan mengikuti Pilpres," jelasnya.

Saat debat calon gubernur, Anies bahkan sempat ditanya panelis apakah akan ikut Pilpres 2019 bila nanti terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta. Pertanyaan tersebut mengingatkan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta yang baru memimpin selama 2 tahun dari 2012 ternyata menjadi capres dalam Pilpres 2014.

"Jadi kita komit 5 tahun," terangnya.

Karena komitmennya menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Jakarta, Anies tidak mengikuti langkah Jokowi untuk ikut sebagai kontestan Pilpres 2019. Meski demikian, Anies mengaku pada 2018 lalu ia sempat diajak Prabowo untuk menjadi cawapres pasangan Prabowo yang maju sebagai capres.

Anies kemudian menyampaikan penolakan menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo. "Prabowo terima kasih atas undangannya, ini sebuah kehormatan tetapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama 5 tahun," kata Anies, menirukan pernyataannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra saat itu.

Baca Juga: Tak Berani Terang-Terangan Agar Tetap Bertahan di Kabinet, Hati Prabowo dan Gerindra Sebenarnya Masih ke Anies Baswedan

Hal itu menjadi kunci dirinya menolak menjadi cawapres Prabowo saat itu. Pasalnya, Anies punya janji politik yang dituangkan dalam kontrak politik dengan warga Jakarta.

"Banyak saya tanda tangan tuh kontrak-kontrak politik dengan masyarakat miskin kota, dengan Kampung Aquarium, dengan masyarakat kaki lima, itu semua janji-janji yang saya harus tunaikan," jelas dia.

"Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka kalau setelah satu tahun saya pergi. Kemudian nanti mereka tidak lagi percaya kepada proses demokrasi karena yang bertanda tangan untuk mengikuti pemilu begitu saja meninggalkan. Saya tidak mengerjakan itu dan itulah yang kemudian saya laksanakan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: