Jokowi Bangga Indonesia Tidak Mengalami Resesi Seks, Omongan Rocky Gerung Nyelekit: Konyol, Dungu!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung istilah Resesi Seks yang mana diklaim sedang melanda sejumlah negara di dunia. Jokowi menggaku senang bahwa Indonesia tidak mengalami hal tersebut.
Mengenai hal ini, Pengamat Politik dan akademisi Rocky Gerung angkat suara. Menurut Rocky ada hal yang perlu dikritisi dari pernyataan atau keterangan Jokowi sampaikan soal resesi sex ini.
“Jokowi sering senang untuk data yang sebetulnya palsu kalau kita analisis. Sebulan lalu Pak Jokowi bilang Indonesia berbahagia karena tidak mengalami resesi sex, dianggap dibandingkan dengan Korea segala macam yang mana orang malas kawin lalu dianggap Indonesia untung ya masih ada pertumbuhan dan perkawinan,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Rabu (15/2/23).
“Bahkan dia sebut dalam pidato di BKKBN dia bilang Indonesia mencapai 2 juta perkawinan per tahun dan 4,5 juta kehamilan per tahun, dia banggakan betul ini tidak ada resesi seks,” tambahnya.
Menurut Rocky, seharusnya pernyataan Jokowi bisa diiringi dengan data Pemutusan Hubungan Kerja yang disebut mencapai angka 1 Juta.
Karenanya perkara resesi seks yang disenangani Jokowi ini karena tak terjadi di Indonesia menurut Rocky merupakan sebuah pernyataan dungu.
“Iya kalau anak bertambah tapi PHK bapaknya 1 juta per hari ini artinya ada pemiskinan di situ jadi konyol keterangan dari Pak Jokowi, kalau kita bilang itu policy dungu nanti kita diomelin padahal sebetulnya itu Policy Dungu,” jelasnya.
Untuk diketahui, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut selama 2022 PHK mecapai angkat satu juta.
"Dari Januari sampai November 2022, sudah ter-PHK 919.071 pekerja. Ini orang yang mengambil Jaminan Hari Tua (JHT). Jadi kalau kita ambil Desember, itu sudah pasti satu juta lebih. Ini yang sudah jelas mengambil JHT karena PHK," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, dikutip dari Antara, Selasa (14/2/23).
Jokowi sebelumnya juga menyebut Indonesia tidak akan mengalami resesi seks yang mana telah dialami sejumlah negara.
"Saya senang angka yang disebut Pak Hasto (Kepala BKKBN), pertumbuhan kita di 2,1 kelahiran. Yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta. Artinya, di Indonesia nggak ada resesi seks," kataPresiden Jokowidalam Rakernas Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Program Percepatan PenurunanStuntingdi Jakarta, seperti dikutip dari laman Republika, Rabu (15/2/23).
"Yang paling penting memang kualitas. Bayi atau ibu hamil harus diberi protein, diberikan ikan, diberi telur," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement