Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penta Helix Kolaborasi Dukung Program Pemerintah Protein Hewani Cegah Stunting

Penta Helix Kolaborasi Dukung Program Pemerintah Protein Hewani Cegah Stunting Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari Gizi Nasional (HGN), yang diperingati setiap tanggal 25 Januari, menjadi momentum bagi semua pihak mewujudkan Indonesia tanpa stunting.

Momen Hari Gizi Nasional (HGN) dapat menjadi pelecut mendorong kesadaran masyarakat Indonesia, terutama para keluarga, untuk melakukan upaya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi seimbang pada anak.

Program Kementerian Kesehatan ini disambut baik oleh berbagai pihak. Akademisi, kalangan profesi dan juga industri sepakat pentingnya protein hewani untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bayi dan anak-anak.

Dalam Media Briefing: Peringatan Hari Gizi Nasional 2023 "Protein Hewani Cegah Stunting" yang dilaksanakan Kemenkes dan dihadiri lintas sektor, dari akademisi hingga asosiasi, Prof Hardinsyah MS PhD, Ketua Umum PERGIZI PANGAN yang juga Guru Besar IPB, yang didaulat menjadi pembicara, menyampaikan pentingnya protein hewani untuk mencegah stunting, karena asupan protein hewani berkaitan dengan pertumbuhan linier tulang sejak dari janin.

Menurut beliau, stunting tidak saja berkaitan dengan gangguan tumbuh kembang, tetapi juga kemampuan kognitif anak. Karena itu, untuk mencegah stunting sejak awal masa kehamilan, ibu perlu memperbanyak konsumsi pangan hewani seperti ikan, daging, susu.

Bahkan, di beberapa daerah dan negara, konsumsi ulat serangga, juga dilakukan karena tinggi protein hewaninya.

"Keunikan pangan hewani ini kaya protein, kaya vitamin mineral, kaya asam lemak tertentu, nilai manfaat biologis lebih baik, juga cita rasa enak," ucap Hardiansyah, ditulis Jumat (17/3).

Makanan protein hewani, juga memiliki keunikan masing-masing. Seperti ikan yang kaya asam lemak esensial.

Protein hewani juga dapat diserap tubuh secara lebih efisien, meski kemudian dari manfaatnya akan juga bergantung dari sisi pengolahannya.

"Bisa bentuk sederhana tanpa panas, seperti di Jepang, tanpa olahan, bentuk segar. Di Indonesia, lebih variatif seperti dibakar, digoreng, atau dengan bumbu kuat, seperti di Sumatera Barat," ucapnya.

Disampaikan Hardiansyah, dengan konsumsi protein hewani yang baik dan cukup, juga akan berpengaruh pada tingkat pembentukan kekuatan kepadatan tulang rawan, yang tak lain cikal bakal pembentukan tulang pada janin.

Di mana komposisi utama non mineral dalam tulang rawan adalah kolagen, komposisi asam amino tertentu, yang banyak ditemui di makanan dengan protein hewani.

Karena itu, kata Hardiansyah, para orang tua, jangan hanya berpikir kalsium saja ketika ingin pertumbuhan tulang normal di janin, namun perlu berpikir pemenuhan mineral akan kolagen di mana itu bagian protein dan air.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: