Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ustadz Hanan Attaki Dituding Makar, Sudarsono Saidi ke GP Ansor: Ini Kalau Utamakan Okol dari Akal!

Ustadz Hanan Attaki Dituding Makar, Sudarsono Saidi ke GP Ansor: Ini Kalau Utamakan Okol dari Akal! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelumnya, Ansor Maja Kabupaten Majalengka menuding Hanan Attaki berafiliasi Wahabi dan sering mendoktrin jamaah dengan khilafah yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan NKRI.

“Afiliasi Hanan Attaki ke Wahabi. Sila antum bela. Biar Ansor enak ngebabatnya,” kata PAC Ansor Maja di akun twitternya, @AnsorMaja Kamis (16/2/2023).

Kabarnya, Ansor Majalengka membubarkan pengajian karena isinya caci maki dan menghasut untuk berbuat makar terhadap pemerintahan yang sah.

“Tidak ada pengajian yang isinya mencaci, menghina kiai, mengajak makar apalagi menjerumuskan orang melakukan penganiayaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan melakukan bom bunuh diri. Jika ada yang seperti itu dan mengatasnamakan pengajian sangat layak dibubarkan,” jelas akun tersebut.

Baca Juga: Ada Ustaz Sebut Kemerdekaan RI Hasil Kakek Anies Baswedan Melobi Pimpinan Arab, Ruhut Sitompul: Makin Gila Aja Kadrun Ini

Sebelumnya, Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam angkat bicara soal penolakan Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023).

Menanggapi fenomena tersebut, aktivis senior Sudarsono Saidi, memberikan respons terhadap arogansi yang diperlihatkan GP Ansor terhadap Ustadz Hanan Attaki itu.

Sudarsono mengaku, dirinya tidak paham dengan masalah GP Ansor sehingga menyerang Hanan Attaki dengan tudingan makar.

"Aku tidaklah paham, apa masalahnya dg GP Ansor. Sikap kekerasan mestinya dihindari. Apapun alasannya tidak dibenarkan," ujar Sudarsono dikutip dari unggahan twitternya, @saidi_sudarsono (18/2/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: