GP Ansor Dinilai Tunjukkan Arogansi Tak Mendasar dengan Menyerang Ustaz Hanan Attaki, Tatok Sugiarto: Sesama Muslim Harusnya Menyayangi!
Pengamat sosial dan politik, Tatok Sugiarto, memberikan respons atas arogansi yang diperlihatkan GP Ansor kepada mereka yang berpihak kepada Ustaz Hanan Attaki.
"Sesama Muslim harus saling menyayangi bukan membabat sesama Muslim," ujar Tatok, dikutip dari unggahan twitternya, @QiyanzyZ, Sabtu malam (18/2/2023).
Sebelumnya, Ansor Maja Kabupaten Majalengka menuding Hanan Attaki berafiliasi HTI dan Wahabi. Menurut versi Ansor, Hanan sering mendoktrin jemaah dengan khilafah yang sangat bertentangan dengan Pancasila dan NKRI.
“Afialiasi Hanan Attaki ke Wahabi. Sila antum bela. Biar Ansor enak ngebabatnya,” kata PAC Ansor Maja di akun twitternya, @AnsorMaja, Kamis (16/2/2023).
Kabarnya, Ansor Majalengka membubarkan pengajian yang ditudingnya berisi caci maki dan menghasut untuk berbuat makar terhadap pemerintahan yang sah.
Baca Juga: Guntur Romli Serang Ceramah Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Padahal Sering Ngatain Anies Firaun Juga
“Tidak ada pengajian yang isinya mencaci, menghina kiai, mengajak makar apalagi menjerumuskan orang melakukan penganiayaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan melakukan bom bunuh diri. Jika ada yang seperti itu dan mengatasnamakan pengajian sangat layak dibubarkan,” jelas akun tersebut.
Sebelumnya juga, Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Maltuful Anam angkat bicara soal penolakan Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura pada Minggu (12/2/2023).
Terkait fitnah dan tuduhan dirinya ada hubungan dengan HTI, beberapa waktu lalu Ustaz Hanan Attaki telah melakukan klarifikasi melalui video ke JawaPos.com (grup FAJAR), Hanan Attaki menjelaskan bahwa tuduhan itu tidaklah benar.
"Jelas keliru, ini jelas salah, dan bahkan cenderung mengarah kepada fitnah karena tidak berdasarkan realitas ataupun fakta,’’ ujarnya.
Menurut Hanan, kenyataannya dirinya bukanlah anggota HTI. Jangankan menjadi anggota struktur, simpatisan juga bukan. Sejak pulang dari Mesir, dia menyebut tidak tergabung dalam organisasi manapun, selain membuat organisasi dakwah anak muda. Yakni, dakwah pemuda hijrah.
"Saya berakidah Asyari, saya mengambil mazhab Syafi’i, karena saya belajar di Al Azhar, dan dulu pernah nyantri selama 6 tahun ketika masih di Aceh. Sehingga tidak ada hubungan sama sekali antara saya dengan HTI,’’ ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement