Studi Terbaru AWS: Ada Korelasi Kuat antara Keterampilan Digital dan Pertumbuhan Ekonomi
Sebuah studi terbaru berjudul The Asia Pasific Digital Skills Study: The Economic Benefits of a Tech-Savvy Workforce yang dirilis oleh Amazon Web Services (AWS) bersama dengan firma konsultasi manajemen kinerja global asal Amerika Serikat, Gallup, mencatat bahwa keterampilan digital dan pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi yang kuat.
"Saat ini, kawasan masyarakat di kawasan Asia Tenggara semakin digital, mulai dari cara bekerja hingga cara hidupnya. Hal ini selaras dengan adanya dukungan teknologi informasi yang semakin mendorong adanya transformasi digital secara signifikan, baik di level individu, organisasi, maupun ekonomi secara makro," tutur Head of Learning and Development, APAC, AWS Purva Hassomal, dalam acara bersama media pada Rabu (22/2/2023).
Dalam studi, AWS bersama Gallup melakukan survei internasional mengenai keterampilan digital hingga saat ini mencakup wilayah Australia, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.
Baca Juga: Gandeng Amazon Web Services, GrabMaps Bidik Pasar Asia Tenggara
Terkait dengan perekonomian, Purve menyampaikan bahwa keterampilan digital telah membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian, di mana dampak ini memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Di Indonesia, Purva menerangkan bahwa survei dilakukan kepada 1.412 pekerja dan 348 pemberi kerja di berbagai sektor industri baik dari swasta maupun negeri, keterampilan digital telah memberikan potensi yang besar dengan menyumbang lebih banyak dari total pekerjaan yang ada saat ini. "Dari temuan kami, keterampilan digital memiliki manfaat yang signifikan bagi pekerja, organisasi, dan juga ekonomi bagi masyarakat," ujar Purva.
Di Indonesia, keterampilan digital lanjutan mampu meningkatkan pendapatan dan produktivitas pekerja yang kemudian lanjut berkontribusi pada PDB dengan menyumbang mencapao US$129 miliar. Sementara itu di Singapura, kontribusi dari pekerja yang memiliki keterampilan digital mencapai US$61,8 miliar. Selain itu, di negara tetangga Malaysia, pekerja yang memiliki keterampilan digital juga mampu berkontribusi pada PDB negara mencapai US$105,7 miliar.
Dari hasil riset tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan digital memiliki korelasi yang kuat dengan pertumbuhan ekonomi karena keterampilan digital lanjutan mampu mendorong produktivitas yang lebih tinggi, selaras dengan bayaran lebih tinggi yang bisa didapatkan oleg para pakerja yang memiliki keterampilan digital lanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement