Manuver Istana dan Loyalis Jokowi Dukung Prabowo Subianto Disebut karena Laju Anies Baswedan Sulit Dibendung: 'Buat Istana Bergetar!'
“Kalau misalnya istana yakin betul dengan elektabilitas ganjar yang ahrusnya dorong saja untuk maju mengalahkan Anies, tapi tidak begitu, terkesan maju mundur, faktornya sepertinya bukan hanya elektabiitas tapi juga loyalitas,”
“Yang loyalitasnya sudah terbukti adalah Prabowo. Jadi walaupun dia kalah dia loyal dan hormat pada presiden dsb, plus PDIP dan Megawati,” ungkap Refly.
Karenanya sangat mungkin menurut Refly Istana akan mulai mengendorse Prabowo Subianto (Gerindra) plus PDIP sendiri untuk bisa bertarung di arena Pilpres 2024.
Hal ini dilakukan untuk melawan sosok Anies Baswedan yang lajunya tak ada tanda-tanda akan berhenti sebagai capres.
“Kalau ada kecenderungan istana mulai mengendorse Prabowo dan PDIP wajar, bisa jadi Prabowo yang didorong untuk head to head melawan Anies Baswedan,” tambahnya.
“Megawati juga melihat walaupun Prabowo bukan dari PDIP tetapi jauh lebih nyaman untuk dia tidak mengganggu asal nempelnya dengan Puan Maharani. Maka skenarionya bisa jadi Anies-AHY dan Prabowo-Puan atau head to head-nya Anies lawan Prabowo,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement