Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko dari Kelalaian Karyawan dalam Pelanggaran Data di Asia Pasifik

Risiko dari Kelalaian Karyawan dalam Pelanggaran Data di Asia Pasifik Kredit Foto: Unsplash/Lewis Kang'ethe Ngugi

Mengingat bahwa perlindungan data telah berubah menjadi masalah keamanan di sektor bisnis yang paling mengkhawatirkan, perusahaan saat ini sangat mementingkan kebijakan transparansi pemasok dan kontraktor mereka. Ada 98% responden di Asia Pasifik menganggap bahwa dengan atau tidak adanya kebijakan transparansi, berbisnis dengan pemasok atau kontraktor tetap penting dan meskipun 88% organsiasi yang disurvei telag memiliki kebijakan transparansi dalam organisasi mereka, 91%-nya menegaskan kesiapan mereka untuk menginvestasikan sumber daya dalam pengambangan lebih lanjut.

"Saat ini, kami melihat organisasi semakin berhati-hari dalam hal keamanan data dan bahwa pendekatan yang bertanggungjawab terhadap manajemen data pribadi menjadi penting saat mempertimbangkan pemasok dan kontraktor. Untuk membantu pelanggan dan mitra memastikan bahwa standar untuk memastikan keamanan data diterapkan telah terpenuhi, semakin banyak perusahaan mengadopsi kebijakan transparansi," tutur Head of Public Affairs di Kaspersky Yuliya Shlychkova.

Yuliya menambahkan, "Kaspersky telah menjadi salah satu pelopor industri dalam membangun kepercayaan digital dengan memberikan sejumlah instrumen kepada para pemangku kepentingan untuk memvalidasi keterpercayaan solusi dan operasi bisnis kami dan kami bertekad untuk bekerja lebih jauh dengan mitra demi mengubah transparansi menjadi sebuah standar industri demi mewujudkan ketahanan dunia maya yang lebih besar."

Untuk meminimalkan risiko serangan dan pelanggaran data apa pun untuk bisnis, Kaspersky merekomendasikan penggunaan perlindungan titik akhir dengan rekam jejak yang terbukti memberikan kemampuan untuk deteksi dan respons ancaman. Selain itu layanan perlindungan terkoelola akan membantu organisasi dengan investigasi serangan dan respons ahli mereka. Pelatihan kesadaran keamanan siber komprehensif yang mengajarkan cara untuk menghindari ancaman keamanan umum juga diperlukan untuk mengurangi kemungkinan insiden yang disebabkan oleh kelalaian karyawan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: