Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Isu Ibu Pengajian, Pengamat Politik: Megawati Miliki Empati yang Kurang pada Isu Perempuan

Soal Isu Ibu Pengajian, Pengamat Politik: Megawati Miliki Empati yang Kurang pada Isu Perempuan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri dalam acara Kick-Off Meeting Pancasila dalam Tindakan Gerakan Semesta Berencan Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi mengenai ibu-ibu yang mengikuti pengajian tidak memperhatikan anak-anak mereka telah menjadi kontroversial.

Tidak hanya itu, pernyataan tersebut pun menuai banyak kritikan dari berbagai pihak, termasuk kritikan bahwa pernyataan Megawati mengandung narasi negatif dan tidak mencermikan sosok dari seorang negarawan.

Memberikan tanggapannya terkait isu ini, pengamat politik Chusnul Mar'iyah dalam acara Perempuan Bicara tvOne menyampaikan bahwa alasan di balik kontroversi pernyataan Megawati dapat dilihat dari tiga hal, yaitu dari sisi ilmu politik menyangkut hak-hak warga negara, dari sisi pemahaman agama, dan juga dari sisi sebagai seorang terpelajar.

Baca Juga: Seolah Jawab Pertanyaan Megawati, Annisa Pohan Jabarkan Manfaat Ibu-ibu Hobi ke Pengajian

"Pertama kalau kita melihat bagaimana publik memahami tentang isu ini, tentang pernyataan Ibu Megawati, yaitu memahami bahwa ini berkaitan dengan agamanya. Jadi [publik memahaminya bahwa] agamanya yang diserang, nah ini yang hati-hati [...] Jadi publik menganggap bahwa ini adalah agama yang diserang, agama Islam yang diserang. Ini kenapa publik bereaksi," tutur Chusnul seperti dikutip dari video pada Sabtu (25/2/2023).

Kemudian Chusnul menyampaikan bahwa sebagai negarawan, Megawati seharusnya telah memahami akan konstitusi yang menjamin kemerdekaan setiap warga negara untuk beribadah dan menjalankan agamanya. Chusnul turut menyebut dalam isu pernyataan Megawati kali ini, nampaknya turut memperlihatkan bahwa Megawati memiliki kekurangan empati terhadap isu yang menyangkut perempuan.

"Di sini letaknya kalau kita melihat persoalan perempuan, sepertinya Ibu Megawati ini kurang apa istilahnya, ini bukan yang pertama, dulu juga kasus minyak goreng, jadi kurang empati kepada isu perempuan sepertinya kurang di dalam konteks ini. Mungkin karena dari kecil hidup di istana jadi kurang memiliki empati atau berpihak," ujar Chusnul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: