IKN Terus Disoroti, Jokowi Tiba-tiba Ngaku Gagasannya Bukan Miliknya Sendiri: Ini Sudah Ada Sejak Bung Karno!
Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali mengungkapkan pentingnya keberlangsungan dari pembangunan IKN Nusantara.
Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan agar terjadinya pembangunan yang merata di Indonesia.
Baca Juga: China Sudah Kuasai 95 Persen Tambang Nikel Indonesia, Presiden Jokowi Baru Sadar Sekarang
Menurutnya, pembangunan ibu kota baru ini akan mengubah orientasi pembangunan dari jawasentris menjadi indonesiasentris di masa depan.
"Betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga memerlukan yang namanya pemerataan pembangunan sehingga tidak jawasentris tapi indonesiasentris," kata Jokowi saat membuka Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/2/2023).
Menurut Mantan Wali Kota Surakarta tersebut, Pulau Jawa sudah memikul 59 persen produk domestik bruto nasional dan 56 persen penduduk Indonesia.
Sehingga, ia menegaskan, pemindahan ibu kota tersebut bukan semata-mata memindahkan fisik bangunan atau gedung pemerintahan saja, melainkan memindahkan budaya kerja dan pola pikir baru disertai dengan sistem dan sumber daya manusia yang dipersiapkan secara baik.
Baca Juga: IKN Disebut Hanya Mimpi Presiden Jokowi yang Tak Realistis, Said Didu: Rakyat Indonesia Gak Butuh!
"Kita harapkan nanti ibu kota baru ini betul-betul sebuah ibu kota yang negara lain tidak memiliki," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyebutkan, pembangunan IKN tidak akan selesai dalam sekejap mata, tetapi meyakini bahwa proses tersebut bisa rampung dalam kurun waktu 15-20 tahun ke depan.
Baca Juga: Puja-puji Zulhas ke Jokowi: Bagi Kami Presiden Adalah Segalanya!
Namun, ketika proyek ini selesai, Jokowi memastikan, Nusantara akan menjadi kota pemerintahan. Sementara, untuk Jakarta, nantinya akan terus diperbaiki menjadi kota bisnis, pariwisata, hingga ekonomi.
Di sisi lain, Presiden mengingatkan bahwa gagasan pemindahan ibu kota bukanlah idenya semata. Gagasan serupa pernah diwacanakan Presiden Soekarno medio 1960-an.
Baca Juga: Masalah Honorer Masih Belum Jelas, Pimpinan Honorer Sebut Presiden Jokowi Tak Tepati Janji
"Ini sudah sejak Bung Karno tahun '60. Bung Karno sudah akan memindahkan ibu kota itu dari Jakarta ke Kalimantan, yaitu di Palangkaraya," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement