Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei: 35% Pekerja Indonesia Tidak Puas dengan Upah

Survei: 35% Pekerja Indonesia Tidak Puas dengan Upah Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

GajiGesa, platform kesehatan finansial dan benefit karyawan terkemuka yang menyediakan Earned Wage Access (EWA) di Indonesia dan Asia Tenggara dan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) baru-baru ini melakukan survei tentang peluang EWA di Indonesia.

Survei mengungkapkan hampir 35% pekerja dewasa di Indonesia tidak puas dengan upah mereka saat ini dan merasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar mereka. Selain itu, ketidakpuasan ini juga dipengaruhi oleh kenaikan harga barang yang tidak sejalan dengan kenaikan pendapatan secara bertahap.

Baca Juga: Di Depan Kader Perempuan, Megawati Ingatkan Masuk PDIP Jangan Cuma Mikirin Enaknya Gaji Legislatif

Melihat kembali data International Labour Organization (ILO) pada tahun 2019, pendapatan tenaga kerja Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Sebagai perbandingan, rata-rata pekerja di Indonesia berpenghasilan USD385 atau setara dengan Rp5 juta per bulan, sedangkan orang Malaysia berpenghasilan sekitar Rp18 juta per bulan.

Selain itu, pendapatan rata-rata pekerja Indonesia yang rendah mendorong permintaan pinjaman yang tinggi, dengan 60% pekerja aktif berutang. Faktanya, Findex Global Bank Dunia melaporkan tahun lalu bahwa hanya 14% pekerja dewasa Indonesia yang memiliki akses ke bank, sementara sisanya harus bergantung pada pemberi pinjaman informal, menjebak mereka dalam lingkaran setan di bawah kondisi predator.

"Dengan pendapatan pekerja Indonesia yang relatif rendah, kemampuan mereka untuk menyisihkan dana untuk keadaan darurat juga mengkhawatirkan. Hanya 32,75% dari mereka yang mampu memiliki dana cadangan setidaknya untuk tujuh hari ke depan," jelas Izzudin Al Farras Adha, Peneliti Center of Digital Economy and SME, INDEF kepada wartawan secara daring, Selasa (28/2/2023).

Menurutnya, sekitar 52,9% pekerja mengalami kesulitan keuangan pada akhir bulan, sementara 19% mulai kekurangan uang tunai di tengah bulan, dan 2,8% di awal bulan.

Baca Juga: Sri Sultan HB X Minta Pengusaha Beri Upah Layak ke Pengrajin Yogya

"Kebutuhan akan solusi keuangan yang lebih inklusif untuk meningkatkan kesehatan keuangan jangka panjang sudah sangat jelas dan penting," tegasnya.

Untuk itu, GajiGesa sebagai pelopor EWA di Indonesia telah mendorong upaya untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan finansial pekerja di setiap tempat kerja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: