Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Stanley Druckenmiller, Mantan Investor yang Pernah Berhasil Taklukkan Bank Inggris

Kisah Orang Terkaya: Stanley Druckenmiller, Mantan Investor yang Pernah Berhasil Taklukkan Bank Inggris Kredit Foto: Twitter/Commonstock

Druckenmiller memulai karir keuangannya pada tahun 1977 sebagai management trainee di Pittsburgh National Bank. Dia menjadi kepala kelompok riset ekuitas bank setelah satu tahun. Pada tahun 1981, ia mendirikan perusahaannya sendiri, Duquesne Capital Management.

Pada tahun 1985, dia menjadi konsultan Dreyfus lalu pada tahun 1986, dia ditunjuk sebagai kepala Dana Dreyfus. Sebagai bagian dari kesepakatannya dengan Dreyfus, dia juga mempertahankan manajemen Duquesne.

Pada tahun 1988, dia dipekerjakan oleh George Soros untuk menggantikan Victor Niederhoffer di Quantum Fund. Dia dan Soros terkenal menghancurkan "Bank of England" ketika mereka memendekkan pound sterling Inggris pada tahun 1992, konon menghasilkan keuntungan lebih dari USD1 miliar, dalam sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Black Wednesday.

Mereka menghitung bahwa Bank of England tidak memiliki cadangan mata uang asing yang cukup untuk membeli sterling guna menopang mata uang dan menaikkan suku bunga secara politik tidak akan berkelanjutan. Ia pun meninggalkan Soros pada tahun 2000 setelah mengalami kerugian besar dalam saham teknologi.

Sejak itu, dia berkonsentrasi penuh waktu di Duquesne Capital. Pada 18 Agustus 2010, Druckenmiller mengumumkan penutupan hedge fund-nya dengan memberi tahu investor bahwa dia telah lelah karena tekanan serta mencoba mempertahankan salah satu catatan perdagangan terbaik di industri sambil mengelola jumlah modal yang sangat besar.

Duquesne Capital Management membukukan pengembalian tahunan rata-rata 30 persen tanpa kehilangan uang. Dananya turun sekitar 5 persen ketika dia mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan Agustus.

Pada tanggal 18 Agustus 2010, Druckenmiller memberi tahu klien bahwa dia mengembalikan uang mereka dan mengakhiri perjalanan perusahaannya selama 30 tahun. Druckenmiller mengaku lelah dan emosional karena tuntutdan dan tidak memenuhi harapannya sendiri. Ia pun menunjukkan bahwa tidak mudah untuk menghasilkan keuntungan besar sambil menangani uang dalam jumlah yang sangat besar.

Pada awal 2019, dia memegang posisi penting di Microsoft, Abbott Laboratories, Salesforce.com, Delta Airlines, dan American Airlines. Pada November 2020, dia menyatakan bahwa dia memiliki emas dan bitcoin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: