Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Indonesia Cakap Digital, Kemenkominfo Gelar Webinar Tentang Etika Pelajar di Dunia Digital

Dorong Indonesia Cakap Digital, Kemenkominfo Gelar Webinar Tentang Etika Pelajar di Dunia Digital Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume
Warta Ekonomi, Lombok Barat -

Etika secara umum merupakan norma, pedoman, aturan dan acuan tata cara untuk melakukan perbuatan sehari-hari. Tanpa adanya etika, seseorang tidak dapat mengetahui batasan baik buruknya perilaku yang dilakukan.

”Sedangkan etika di ruang digital meliputi kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan,” kata dosen Stikosa AWS Surabaya M. Adhi Prasnowo pada webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI untuk komunitas pelajar Lombok Barat di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Sabtu (4/3/2023).

Adhi mengatakan, urgensi etika pelajar di ruang digital berarti melakukan tindakan dengan sadar atau memiliki tujuan, berbuat jujur: menghindari plagiasi dan manipulasi. Selain itu, pelajar juga mau menanggung risiko atau konsekuensi atas perilakunya.

”Etika pelajar di ruang digital hendaknya hanya melakukan hal-hal yang bernilai kemanfaatan, kemanusiaan, dan kebaikan bagi sesama,” jelas Adhi di hadapan para siswa MTs dan MA Nurul Hariman, Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Meski begitu, Adhi melanjutkan, sebagai seorang pelajar tentu pernah mengalami dilema. Dalam keadaan terpaksa, si pelajar cenderung mengorbankan integritas akademik sehingga jatuh terperosok dalam perbuatan ketidakjujuran akademi. 

”Kondisi ini bukan baru terjadi sekarang. Di zaman serba digital yang segala sesuatunya terlalu mudah terlihat pun terjadi. Misalnya saat menggunakan sumber tertentu tanpa mencantumkan penulis aslinya. Itu tidak etis namanya,” kata Adhi Prasnowo.

Bagi Adhi, tindakan etis juga berlaku terkait dengan konten negatif, seperti hoaks, hate speech, cyberbullying, penghinaan, penipuan, dan perjudian. ”Untuk itu perlu kemampuan analisis dan verifikasi konten negatif, serta tidak asal mendistribusikan konten negatif. Produksi konten yang bermanfaat (positif),” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: